Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Analis Wall Street: Jangan Beli Bitcoin

Dikutip melalui CNBC, Co-founder Data Trek Research Nick Colas mengatakan, lesunya kondisi fundamental sebagai "FANG stock of crypto world." FANG merupakan kepanjangan dari Facebook, Amazon, Netflix, dan Google, sebagai pemain-pemain raksasa dari saham teknologi.

"Ini sudah berlangsung cukup lama, dan kami mendapat cukup banyak pertanyaan terkait kapan waktu yang tepat untuk kembali membeli (bitcoin)?" ujarnya.

"Jawabannya adalah tidak," tambah dia.

Belakangan ini nilai bitcoin kembali meningkat hingga 9.700 dollar AS setelah sebelumnya sempat menyentuh level cukup rendah, yaitu 6.400 dollar AS bulan lalu. Sementara bulan Desember lalu, bitcoin sempat menyentuh level tertingginya hingga 20.000 dolar AS.

Colas menyebutkan, untuk pertama kalinya orang semakin sedikit yang tertarik membeli bitcoin. Hal ini berdasarkan rendahnya tren pencarian melalui Google serta pertumbuhan penggunaan blockchain.

"Mengenai pencarian melalui Google, saat ini jauh lebih rendah dari pada bulan Desember hingga Januari lalu yang mencapai kisaran 85 hingga 90 persen. Isu lainnya adalah kami juga tidak melihat pertumbuhan wallet," ujarnya.

"Pertumbuhan wallet hanya 2,2 persen bulan lalu. Sementara tahun lalu, mencapai 5 hingga 7 persen," tambahnya.

Menurut Colas, kunci dari permasalahan ini tidak hanya adopsi teknologi dalam ETF ataupun dalam pasar saham.

"Seperti teknologi baru lainnya, dibutuhkan lebih banyak orang yang mengadopsi teknologi ini untuk membuatnya lebih bernilai," ujarnya.

"Kemudian, baru kita akan memiliki tren pertumbuhan yang lebih mapan, dan kembali membuat orang tertarik (untuk membeli dan berinvestasi)," tambah dia.

Untuk saat ini sebut dia, merupakan momentum untuk menunggu tiga hingga lima tahun yang akan datang agar bitcoin dapat kembali memiliki daya tarik.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/07/111800226/analis-wall-street--jangan-beli-bitcoin

Terkini Lainnya

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke