Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenaikan Jumlah Bansos Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Q1 2018

Salah satu komponen pengeluaran yang signifikan mendongkrak pertumbuhan ekonomi kuartal I 2018 adalah peningkatan jumlah bantuan sosial yang tercermin dalam konsumsi rumah tangga.

"Jumlah bansos tunai dari pemerintah tumbuh 87,61 persen atau lebih tinggi dari kuartal I 2017 sebesar 2,86 persen," kata Kepala BPS Suhariyanto saat konferensi pers di kantornya, Senin (7/5/2018) siang.

Suhariyanto menjelaskan, secara umum konsumsi rumah tangga per periode ini tumbuh 4,95 persen dibanding periode yang sama tahun lalu (kuartal I 2017) sebesar 4,94 persen.

Meskipun hanya tumbuh 0,01 persen, share konsumsi rumah tangga dalam struktur PDB (Produk Domestik Bruto) sebesar 58,80 persen sehingga pertumbuhan sedikit saja akan sangat berpengaruh.

Adapun faktor pendorong pertumbuhan konsumsi rumah tangga lainnya adalah dari rata-rata Tingkat Penghunian Kamar Hotel (TPKH) sebesar 4,62 persen atau lebih tinggi dibanding kuartal I 2017 sebesar 2,31 persen. Selain itu, penjualan eceran untuk sandang tumbuh 8,83 persen setelah terkontraksi 5,68 persen pada kuartal I 2017.

"Nilai transaksi kartu debit dan kredit juga tumbuh 11,70 persen atau menguat dibanding periode sebelumnya sebesar 9,25 persen," tutur Suhariyanto.

Komponen selain konsumsi rumah tangga yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal I 2018 adalah Pembentukan Modal Tetap Bruto atau PMTB (tumbuh 7,95 persen), ekspor (tumbuh 6,17 persen), konsumsi pemerintah (tumbuh 2,73 persen), konsumsi Lembaga Non-Profit Rumah Tangga atau LNPRT (tumbuh 8,09 persen), dan impor (tumbuh 12,75 persen).

Khusus untuk impor, dalam struktur PDB berperan sebagai komponen pengurang, dengan porsi minus 20,79 persen. Dengan begitu, net ekspor pada kuartal I 2018 tercatat minus 1,13 persen dari total sumber pertumbuhan PDB kuartal I 2018 dari sisi pengeluaran.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/07/144326126/kenaikan-jumlah-bansos-dongkrak-pertumbuhan-ekonomi-q1-2018

Terkini Lainnya

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke