Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Suku Bunga Acuan AS Diprediksi Mencapai 3 Persen, Ini Antisipasi BI

Diperkirakan Bank Sentral AS akan menaikkan suku bunga antara tiga kali hingga empat kali pada tahun ini.

"AS sudah mulai menaikkan suku bunga sejak 2015 ke arah yang normal," kata Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara pada pidato pembukaan Seminar Nasional BI dan ISEI bertema Pengembangan dan Pembiayaan Industri Padat Karya Berorientasi Ekspor di Yogyakarta, Senin (7/5/2018).

Menurut Mirza, suku bunga AS pada 2015 sebesar 0,25 persen dan itu bukanlah suku bunga normal. Sebab suku bunga normal itu sedikit di atas inflasi.

Dia melanjutkan, saat ini inflasi AS sekitar 2 persen maka suku bunga normal itu plus 1, jadi 3 persen. Saat ini suku bunga AS di level 1,75 persen maka estimasi kenaikan suku bunga AS menuju 3 persen masih besar.

"Tahun ini jika AS menaikkan tiga kali suku bunganya maka ada di kisaran 2,25 persen belum 3 persen. Sehingga masih ada kenaikan 0,75 persen di 2019," lanjut Mirza.

Seiring dengan estimasi kenaikan suku bunga AS, suku bunga di sejumlah negara juga diestimasi naik. Jadi Indonesia tidak hanya menghadapi kenaikan suku bunga AS saja tetapi juga kenaikan suku bunga negara lainnya.

Pada 2018 Inggris akan menaikkan satu kali suku bunganya. Kanada dua kali. Australia satu kali. Selandia Baru dua kali. Swedia dua kali. Norwegia satu kali. Korea Selatan satu kali. Filipina satu kali dan Malaysia sudah naik satu kali.

"Kita saat ini berangkat ke environment bunga normal," lanjut Mirza.

Naiknya suku bunga AS ini bisa saja menggoyang mata uang Indonesia. Terutama jika terjadi defisit pada kegiatan ekspor impor. Nilai rupiah sendiri saat ini terpuruk terhadap dollar AS, hampir menembus Rp 14.000.

Sementara negara dengan surplus ekspor impor seperti Thailand saat ini mata uangnya mengalami apresiasi terhadap dollar AS. Pada 2017 Thailand mengalami surplus hingga 11,7 persen dari PDB-nya.

Lantas apa yang harus dilakukan?

Menurut BI, salah satu caranya yakni dengan mendorong ekspor pada industri padat karya.

Pengembangan ekspor padat karya ini dinilai penting karena jika bicara dari sisi BI, bicara stabilitas kurs itu terkait suplai dan demand valuta asing atau valas.

"Valas itu datangnya dari sektor riil dan yang utama itu dari ekspor, pariwisata dan remittance dari TKI," kata Mirza.

Kalau dulu pada tahun 1980-an Indonesia selalu bicara tentang ekspor dan bisa melaksanakannya yakni melalui manufaktur bisa mencapai 39 persen kontribusinya ke ekonomi Indonesia, saat ini hanya 20 persen.

Oleh karena itu potensi bahwa kita bisa meningkatkan manufaktur berorientasi ekspor itu sangat terbuka peluangnya.

Kalau Vietnam bisa melakukannya, Thailand bisa mengubah struktur industrinya dari 20 tahun lalu mereka juga defisit ekspor impor barang dan jasa sama seperti Indonesia, dan sekarang Thailand surplus ekspor impor barang dan jasa, maka Indonesia seharusnya bisa melakukan hal yang sama.

Tinggal bagaimana Indonesia membuat komitmen policy yang bagus untuk mendukung industri berorientasi ekspor berkembang dengan baik.

Serta bagaimana sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, sebab lokasi dari industri kan ada di masing-masing daerah.

Jadi pemerintah daerah juga harus punya tujuan yang sama untuk mengembangkan industri berorientasi ekspor.

Karena dengan peningkatan ekspor dan pariwisata maka sumber valas bisa ditingkatkan.

"Kalau sumber valas Indonesia bertambah, maka stabilitas kurs juga akan tercapai," pungkas Mirza.

Berinovasi

Raden Pardede, Wakil Ketua Pokja III Satgas Percepatan Reformasi Struktural mengatakan, pemerintah daerah harus berinovasi untuk mengembangkan industri padat karya berorientasi ekspor. Mereka tidak boleh lagi bergantung pada pemerintah pusat.

"Yang mereka harus lakukan yakni memudahkan semuanya (aturan dan perizinan) sehingga daerah tersebut jadi daerah yang menarik untuk didatangi investasi dan eksportir. Seluruh hambatan-hambatan harus dikurangi," kata dia usai acara seminar.

Di era desentralisasi saat ini, daerah memegang peranan penting oleh karena itu peranan kepala daerah sangat besar pada perkembangan ekonomi dan peningkatan ekspor.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/07/202221326/suku-bunga-acuan-as-diprediksi-mencapai-3-persen-ini-antisipasi-bi

Terkini Lainnya

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Whats New
Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan 'Employee Benefit'

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan "Employee Benefit"

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Spend Smart
Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Whats New
Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Whats New
Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke