Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Momentum yang Diharapkan Bisa Jadi Pendongkrak Ekonomi 2018

Ekonom PT Bank Central Asia (BCA) David Sumual menyebut, berbagai momentum untuk mendorong pertumbuhan ekonomi 2018 memang berada di kuartal-kuartal berikut.

"Di kuartal II, III, dan IV akan terbantu dengan event-event politik maupun non politik. Event politik ada pilkada mulai Maret, mungkin September juga ada kampanye pileg dan pilpres yang sudah mulai," ucap David  kepada Kompas.com pada Senin (7/5/2018).

Selain itu, terdapat juga event non politik yang bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi. "Seperti Lebaran dan puasa, juga menggerakkan ekonomi juga, menggerakkan permintaan," tutur David.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi per kuartal I 2018 sebesar 5,06 persen.  Angka ini di bawah ekspetasi analis sebesar 5,18 persen.

Ada berbagai faktor yang membuat pertumbuhan ekonomi di bawah ekspetasi sebelumnya, salah satu yang disoroti soal konsumsi rumah tangga dengan pertumbuhan 4,95 persen atau naik 0,01 persen dibanding kuartal I 2017 (year on year) sebesar 4,94 persen.

"Ini sudah empat kuartal (pertumbuhan konsumsi rumah tangga) di bawah 5 persen, jadi ini agak rendah," kata David.

Menurut dia, hal itu terjadi salah satunya karena masa panen raya yang bergeser ke kuartal II 2018. Komponen konsumsi rumah tangga jadi penting karena memiliki porsi paling besar dalam struktur Produk Domestik Bruto (PDB) untuk sisi pengeluaran, yakni sebesar 56,80 persen.

Selain itu, impor juga masih lebih tinggi dari ekspor. Hal inilah yang menyebabkan neraca perdagangan pada Januari dan Februari mengalami defisit, dan baru surplus pada Maret.

Dari capaian tersebut pada kuartal I 2018, David menilai akan sulit bagi pemerintah untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi tahun 2018 sebesar 5,4 persen.

Sementara Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sendiri menyebutkan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II dan seterusnya dalam tahun ini akan ditopang oleh peningkatan permintaan akan investasi.

Selain itu, pemerintah juga terus mendorong ekspor lebih tinggi lagi, sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk terus meningkatkan investasi dan ekspor.

"Sedangkan untuk konsumsi yang tumbuh 4,95 persen kami lihat di kuartal II dan III pada saat Lebaran, ada THR (Tunjangan Hari Raya), gaji ke-13, dan faktor seasonal kami harap bisa back up di atas 5 persen. Over all kami tetap berharap sepanjang tahun bisa sustain," ujar Sri Mulyani.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/08/065446126/ini-momentum-yang-diharapkan-bisa-jadi-pendongkrak-ekonomi-2018

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke