Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ada Momen Lebaran, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Diperkirakan Lebih Baik

Raden Pardede, Wakil Ketua Pokja III Satgas Percepatan Reformasi Struktural mengatakan, dari sisi siklusnya saja pertumbuhan ekonomi di kuartal II selalu lebih besar ketimbang kuartal I. Selain itu, pada kuartal II juga ada momen Ramadhan dan Lebaran.

"Pada momen Ramadhan itu selalu produksi lebih banyak, konsumsi lebih banyak. Jadi menurut saya kuartal II pasti lebih baik dari kuartal I," kata Raden usai acara Seminar Nasional BI dan ISEI bertema Pengembangan dan Pembiayaan Industri Padat Karya Berorientasi Ekspor di Yogyakarta, Senin (7/5/2018).

Menurut Raden, pertumbuhan kuartal II diatas 5,1 persen hingga 5,3 persen. untuk itu dia mengajak agar momentum siklus ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya.

"Kalau momentum ini dan momen Lebaran digabung lagi dengan mendorong ekspor, (pertumbuhannya) akan lebih bagus lagi. Jadi tidak hanya terbantu permintaan atau konsumsi dalam negeri," kata dia.

Permintaan luar negeri ini harus dimanfaatkan karena ekonomi dunia sedang pulih. Seharusnya Indonesia bisa mendapatkan manfaat dari pemulihan ekonomi dunia itu.

Raden menambahkan, nantinya secara tahunan pertumbuhan ekonomi indonesia di 2018 juga akan lebih baik dibandingkan 2017.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara dalam kesempatan sama mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I 2018 sedikit di bawah ekspektasi BI, yakni di level 5,1 persen.

Mirza mengatakan, kalau dilihat dari angka-angka yang dirilis BPS menunjukkan penyumbang PDB Indonesia hingga 20 persen adalah manufaktur yang tumbuh 4,5 persen. Kontribusi sektor perdagangan juga besar yakni 13 persen dengan pertumbuhan juga di bawah 5 persen.

Sementara sektor yang bertumbuh di atas 5 persen yakni konstruksi yang berkontribusi 10 persen dari PDB. Itu mengkonfirmasi bahwa pembangunan infrastruktur memiliki kontribusi pada PDB.

"Tetapi memang belum besar (kontribusi infrastruktur, hanya jika nanti pembangunan infrastruktur jangka panjang akan terlihat hasilnya. Indonesia sudah on the right track membangun infrastruktur," kata Mirza.

Jika dilihat konsumsi rumah tangga masih 1 persen tumbuh dibawah 5 persen, yakni 4,95 persen. "Jadi memang ekonomi Indonesia belum pada potensi tertingginya tetapi bukan juga ekonomi yang turun. Tetapi ekonomi yang masih perlu didorong," lanjut Mirza.

Dari sisi moneter, lanjutnya, sudah banyak kebijakan yang mendorong. Tinggal sekarang kebijakan di sektor riil untuk bisa mendorong manufaktur tumbuh lebih tinggi supaya sektor perdagangan bisa lancar dan sektor lain juga tumbuh lebih tinggi.

Ekonomi Daerah

Mirza mengatakan, pertumbuhan ekonomi di Jawa tumbuh di atas 5,3 persen yang memberikan arti 60 persen perekonomian Indonesia ada di pulau Jawa. Sementara 30 persen perekonomian dari pulauSumatera dan Kalimantan yang tumbuh dibawah 4,5 persen.

Pertumbuhan ekonomi di Sumatera dan Kalimantan dibawah 5 persen karena kemungkinan harga kelapa sawit, karet turun sementara harga batubara agak naik.

"Sumatera dan Kalimantan hanya 30 persen dari ekonomi Indonesia hanya tumbuh 4,5 persen pasti kemudian ekonomi nasional tidak terdongkrak," kata Mirza.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/08/145507926/ada-momen-lebaran-pertumbuhan-ekonomi-kuartal-ii-diperkirakan-lebih-baik

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke