Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gara-gara Si Imut, Beginilah Nasib Nanik Kini

Kala itu, Kementerian Pertanian dan Pemerintah Kabupaten Magetan, serta Pemerintah Provinsi Jawa Timur menghelat Panen Pedet atau anak sapi sebagai bagian dari program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab).

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Bupati Magetan Sumantri, hadir dalam kesempatan itu.

"Saya senang sama kelinci karena imut, lucu," kata perempuan bernama komplet Hernanik itu mengenang kali pertama dirinya mengenal budidaya kelinci pada 2013.

Awalnya, Nanik membeli sepasang kelinci jenis lokal dari pasar Desa Kinandang, tempat tinggalnya yang masuk dalam wilayah Kecamatan Bendo, Magetan.

Dua ekor kelinci itu menjadi hewan peliharaannya sebagai hiburan. Setiap hari, Nanik memberi makan.

Nanik juga memasukkan hewan herbivora itu ke kandang. "Pokoknya untuk hiburan," tuturnya.

Waktu terus berjalan dan Nanik masih belum paham ihwal memelihara kelinci. "Saya jatuh bangun memelihara kelinci peliharaan, karena (kelinci) sering mati," katanya.

Menurut Nanik, pemelihara kelinci mesti paham betul, antara lain, soal nutrisi makanan kelinci. Setidaknya, pantang memberi makan terlalu banyak pada kelinci.

"Malam saya beri makan. Lahap sekali makannya. Tapi, paginya mati," katanya.

Catatan pada laman kelincipedia.com menunjukkan bahwa pemeliharaan kelinci memerlukan berbagai perhatian. Selain nutrisi, pemeliharaan kelinci mesti peduli pada kebersihan kandang.

Tak cuma itu, yang harus dilakukan adalah menjaga suhu kandang tetap sejuk. Lantas, kecukupan pasokan air minum bagi kelinci juga penting diperhatikan.

Berbalik arah

Tanpa sungkan, lanjut Nanik, dirinya terus belajar untuk memelihara kelinci dengan benar. Tak berhenti di situ, ibu dua anak ini pun menelusuri lika-liku bisnis beternak kelinci.

Dari pengalamannya, beternak kelinci peliharaan tak menguntung. "Saya kok menjual kelinci peliharaan dengan harga murah tapi bibitnya saya beli mahal," ucap Nanik.

Nanik mengisahkan, saat itu, dirinya harus datang ke pasar untuk menjual hasil ternaknya tersebut. Harga kelinci anakan per ekor ada di kisaran Rp 12.500 sampai Rp 15.000.

Harga itu, rupanya, tak pas dengan hitung-hitungannya untuk pembelian pakan, ongkos pemeliharaan, dan sebagainya. Sementara, masa panen rerata baru bisa dipetik per lima enam bulan sekali.

Alhasil, Nanik berbalik arah. Bersama dengan komunitas peternak Makmur Sejahtera, dia memilih beternak kelinci pedaging sejak 2015.

Kebetulan, jenis kelinci peliharaannya selama ini, antara lain new zealand white, maupun rex asal Perancis, serta jenis dutch bisa dijadikan kelinci pedaging pula.

Dari kelinci pedaging, Nanik mendapat hitung-hitungan yang terbilang pas. Kisarannya seperti ini.

Bobot ideal kelinci pedaging agar bisa dijual rata-rata 2 kilogram ke atas. "Jenis new zealand white harganya bisa Rp 33.000 per kilogran," ujarnya sembari menambahkan bahwa jenis rex, banderolnya bisa menyentuh angka Rp 35.000 per kilogram.

Soal pemasaran, tambah Nanik, kelinci pedaging terbukti lebih punya masa depan cerah. "Banyak yang butuh daging kelinci. Jadi, pembeli mengebel saya, datang, dan beli kelinci," ujar Nanik yang kini tak perlu lagi bersusah payah datang ke pasar.

Gara-gara beternak kelinci pedaging, lanjut Nanik, pundi-pundi rumah tangganya bisa terisi di kisaran Rp 500.000 lebih per bulan. "Bisa buat bantu keuangan keluarga juga sih dengan beternak kelinci ini," tuturnya.

Sekarang, Nanik tengah memelihara 50 ekor lebih kelinci. Senyumnya tambah semringah kini karena pengetahuan dari A hingga Z tentang budidaya kelinci pedaging termasuk pemasaran, kian banyak dipahaminya.

Permintaan

Sementara itu, Bupati Sumantri dalam sambutannya di hadapan Menteri Amran Sulaiman meminta agar pemerintah memberi perhatian lebih pada budidaya kelinci di Magetan.

"Kelinci sumber protein hewani alternatif di sini selain dari sapi," ujarnya.

Lebih lanjut, catatan data yang didapat Kompas.com sebagaimana disampaikan dalam kesempatan panen pedet di Magetan menunjukkan bahwa dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 ada paket bantuan dalam program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja) berupa kelinci dan kandang.

Sasaran dana APBN itu adalah keluarga miskin di Desa Tanjungsari, Kecamatan Panekan berupa 20 ekor kelinci dan kandang per keluarga. Jumlah paket ada 25.

Kemudian, nilai paket mencapai Rp 10.000.000 per paket. Total nilai mencapai Rp 250.000.000.

Selanjutnya, dari Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBD) Provinsi Jawa Timur, terdapat paket 100 ekor kelinci senilai Rp 300.000 per paket plus pakan Rp 3.000.000 per paket. Total nilai mencapai Rp 99.000.000.

Sasaran bantuan dari APBD Jawa Timur itu menyasar kelompok penerima dari Desa Ngiliran Kecamatan Panekan, Desa Bandar Kecamatan Sukomoro, serta Desa Bangsri Kecamatan Ngariboyo.

Terakhir, dari APBD Kabupaten Magetan, ada paket bernilai total Rp 250.000.000 untuk 5 paket masing-masing bagi Kelurahan Parang Kecamatan Parang, Kelurahan Sarangan Kecamatan Plaosan, Desa Ngancar Kecamatan Plaosan, Desa Ngancar Kecamatan Plaosan, serta Desa Cepoko Kecamatan Panekan.

Bentuk paket dari APBD Kabupaten Magetan itu adalah kelinci, pakan, dan obat-obatan.


https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/08/155332526/gara-gara-si-imut-beginilah-nasib-nanik-kini

Terkini Lainnya

Warung Madura Buka 24 Jam, Mendag Zulhas: Kenapa Dilarang? Bolehlah...

Warung Madura Buka 24 Jam, Mendag Zulhas: Kenapa Dilarang? Bolehlah...

Whats New
Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Alat Belajar Hibah Akhirnya Diterima, Ini Kata Pihak SLB

Alat Belajar Hibah Akhirnya Diterima, Ini Kata Pihak SLB

Whats New
Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 30 April 2024

Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 30 April 2024

Spend Smart
Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap Perkuat Pertanian dengan Teknologi

Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap Perkuat Pertanian dengan Teknologi

Whats New
IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Masih Lesu

IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Bank Danamon Cetak Laba Bersih Rp 831 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Danamon Cetak Laba Bersih Rp 831 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Kasus Sepatu Impor Bayar Rp 31 Juta, Bos Bea Cukai: Sudah Selesai, Kita Transparan dan Akuntabel

Kasus Sepatu Impor Bayar Rp 31 Juta, Bos Bea Cukai: Sudah Selesai, Kita Transparan dan Akuntabel

Whats New
Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Whats New
Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Whats New
Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Whats New
Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Whats New
Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus 'Outsourcing'

Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus "Outsourcing"

Whats New
[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke