Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penjualan 500.000 Ton Sawit ke China Perkuat Posisi Tawar Indonesia ke UE

"(Lobi dengan Uni Eropa) sampai sekarang bagus saya kira, artinya sekarang mereka sudah tahu posisi kita, sudah jelas dia tahu posisi kita kuat apalagi dengan China mau beli ini kan juga memberi mereka sinyal," kata Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut B Pandjaitan di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (8/5/2018).

Sebelumnya, Uni Eropa dianggap telah melakukan diskriminasi terhadap produk minyak kelapa sawit dari Indonesia. Salah satu dasarnya adalah rencana mereka menghapus minyak sawit sebagai alternatif bahan dasar biodiesel di kawasannya pada 2021.

Rencana tersebut oleh Pemerintah Indonesia dianggap memberikan dampak buruk bagi citra minyak sawit dan dilihat sebagai salah satu penyebab kerusakan alam lewat deforestasi.

Saat ini, Uni Eropa merupakan wilayah yang paling banyak mengimpor minyak sawit dari Indonesia setelah India.

"Pada 2017 India paling besar (mengimpor minyak sawit) sampai 7,6 juta ton, Uni Eropa 5 juta ton, dan China 3,7 juta ton," sebut Luhut.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu menyebutkan bahwa Perdana Menteri (PM) China Li Keqiang meyetujui pembelian 500.000 ton minyak kelapa sawit dari Indonesia.

"Tadi secara khusus, PM Li menyanggupi bentuk peningkatan ekspor kita, tambahan minimal 500.000 ton minyak kelapa sawit ke Tiongkok," ungkap Jokowi.

PM Li menurut Jokowi mengaku juga tertarik mendatangkan buah-buahan Indonesia. Sebab, ada sejumlah buah di Indonesia yang tidak ada di China padahal memiliki banyak keunggulan.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/08/205255926/penjualan-500000-ton-sawit-ke-china-perkuat-posisi-tawar-indonesia-ke-ue

Terkini Lainnya

Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

Work Smart
Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Whats New
BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Whats New
Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Whats New
Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Whats New
Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Whats New
Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Whats New
Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Whats New
Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Whats New
BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

Whats New
[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

Whats New
Jadwal Operasional BCA Selama Libur dan Cuti Bersama Kenaikan Isa Almasih

Jadwal Operasional BCA Selama Libur dan Cuti Bersama Kenaikan Isa Almasih

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke