Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

AS Keluar dari Perjanjian Nuklir dengan Iran, Harga Minyak Bergejolak

Harga minyak hampir menguat hingga Trump memberikan pernyataannya. Namun, dengan munculnya berbagai kekhawatiran dan sentimen negatif, harga minyak melemah 4,4 persen.

Trump mengatakan perjanjian nuklir Iran sebagai "perjanjian satu arah yang buruk," dan "cacat."

Trump juga menandatangai memorandum yang menyatakan bahwa Amerika akan memberikan sanksi kepada Iran.

Sanksi tersebut memerlukan waktu beberapa bulan sebelum diberlakukan karena pemerintah AS perlu untuk membentuk petunjuk kepada perusahaan dan perbankan.

Kementerian Keuangan Amerika menyatakan sanksi tersebut akan diberikan setelah berjalannya periode penyesuaian, termasuk sanksi yang menargetkan industri minyak dan energi Iran selama enam bulan.

Analis menyatakan, jika Trump berhasil mempertahankan sanksi tersebut, maka Iran tidak lagi menyalurkan minyak buminnya kepada OPEC sebesar 1 juta barel per hari.

Hal itu dapat menyebabkan harga minyak menjadi lemah di pasar yang juga sudah melemah setelah produksi minyak bumi dibatasi oleh OPEC dan Rusia.

Saat ini, harga minyak berada pada kisaran 70 olar AS per barel, pada Senin (9/5/2018) waktu AS.

Dampak nyata dari hal ini akan dirasakan oleh China, Uni Eropa, India dan Korea Selatan sebagai importir minyak Iran.

"Negara manapun yang membantu Iran dalam mewujudkan senjata nuklir juga akan mendapatkan sanksi tegas dari Amerika," ujar Trump, dikutip melalui CNNMoney.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/09/070300226/as-keluar-dari-perjanjian-nuklir-dengan-iran-harga-minyak-bergejolak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke