Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dana Asing dari Pasar Domestik Kabur ke China?

Investor asing masih keluar dengan nilai penjualan alias net sell sebesar Rp 180,89 miliar pada kemarin. Sementara, sejak awal tahun hingga saat ini, dana asing telah keluar sebanyak Rp 36,41 triliun.

Mengutip Kontan.co.id, Rabu (9/5/2018), analis Royal Investium Sekuritas Indonesia Wijen Ponthus menyatakan, pelemahan indeks bukan hanya dipengaruhi oleh depresiasi nilai tukar rupiah. Pasalnya, rupiah menembus level Rp 14.000 sudah diprediksi dan bukan sesuatu yang mengejutkan.

Yang mengejutkan justru beredar rumor bahwa dana yang keluar alias outflow tersebut pindah ke China, setelah negara tersebut masuk dalam MSCI Index.

“Saya belum konfirmasi kepastiannya. Jadi ada info semakin banyak outflow dari Indonesia ke China. Ini yang membuat IHSG turun cukup dalam,” kata Wijen di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (8/5).

Dia menyatakan, meski ada potensi bahwa China menjadi tujuan, namun ia melihat pertumbuhan ekonomi China bukan hal yang luar biasa. Pasalnya, ekonomi China sudah bertumbuh beberapa tahun sebelumnya, jadi bukan sesuatu yang luar biasa.

“Mereka pindah karena keharusan mereka masuk ke sana dan masuk dalam portfolio mereka,” tutur Wijen.

Meski demikian, kini China menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar di Asa. Hal ini bisa menjadi alasan bahwa banyak fund asing yang akhirnya melirik negeri tirai bambu tersebut, sebagai tujuan investasi.

“Ada portofolio baru dari index MSCI, sehingga bobot mereka ada yang dikurangi,” imbuhnya.

Wijen menambahkan, saat ini banyak orang melihat tren bearish pada indeks. Padahal, apabila dilihat secara historis, pada tahun politik, biasanya indeks cenderung mendaki. Menurutnya, rata-rata selama empat periode pemilihan umum, indeks terus naik.

“Harusnya 2018 ini akan naik lagi, dan kenaikan ini masih in line,” katanya.

Dia memperkirakan, secara teknikal, IHSG pada tahun depan bisa mencapai level 6.800-7.000. Sedangkan, indeks pada pekan depan, diprediksi bisa berada pada range support 5.650-5.675 dengan downside yang sangat terbatas.

Wijen melihat, koreksi minor yang terjadi pada indeks sudah cukup dalam. “Ini adalah koreksi yang dalam dan ini sudah dekat dengan bottom. Sepertinya ini adalah momen terakhir untuk bisa dapat saham murah terutama blue chips,” imbuhnya.

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Dana outflow dari domestik pindah ke China?


https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/09/083000026/dana-asing-dari-pasar-domestik-kabur-ke-china-

Terkini Lainnya

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke