Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Biar Produk dan Merek Tak Monoton, UMKM Jawa Tengah Belajar "Branding"

“Selama ini masih banyak kurang. Baik dari etika, produknya, hingga packing-nya. Kami ajak mereka belajar dari merek produk unggul,” ujar Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah Ema Rachmawati, Selasa (8/5/2018), seusai pembukaan workshop soal merek yang dijadwalkan berlangsung hingga Kamis (10/5/2018) itu.

Ema mengatakan, pelaku UMKM perlu dilatih kapasitasnya dengan dikenalkan pada cara pem-branding-an. Branding UMKM tidak saja terbatas pada produk makanan, tetapi seluruh produk UMKM. Pelaku UMKM pun diajari oleh ahli branding ternama.

“Produk UMKM di Jateng ini baik makanan, pakaian, furnitur, kurang kuat di branding. Makanya kami datangkan ahli branding untuk membuka pemahaman, untuk mengetahui branding itu seperti apa,” ucapnya.

Ema menegaskan, branding bagi UMKM diperlukan untuk menguatkan citra diri dan produk mereka. Selain itu, pelaku UMKM diharap dapat mengubah perilaku agar lebih dapat melayani konsumen.

“Kami tekankan sikap mentalitas, produk, rasa, kualitas. Itu penting diluncurkan sebelum produk meluncur ke pasar,” tambahnya.

UMKM di Jawa Tengah, sambung Ema, saat ini diperkirakan berjumlah 5 juta unit usaha. Namun, unit usaha yang tercatat di Badan Pusat Statistik (BPS) baru 115.000.

Untuk pengembangan sentra UMKM dan koperasi, sebut Ema, anggaran dialokasikan Rp 56 miliar pada 2018 di dinasnya. Selain di Dinas Koperasi dan UMKM, sentra UMKM juga dikembangkan di 9 dinas lain seperti pertanian, perkebunan, perikanan, perdagangan, pariwisata, dan UKM.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/09/124019926/biar-produk-dan-merek-tak-monoton-umkm-jawa-tengah-belajar-branding

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke