Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rupiah Tak Lagi Sesuai Fundamental, BI Buka Ruang Naikkan Suku Bunga Acuan

Namun, BI juga akan konsisten mendorong berjalannya mekanisme pasar secara efektif dan efisien, dengan kepastian ketersediaan likuiditas rupiah dan valuta asing (valas).

"Pelemahan nilai tukar rupiah dalam beberapa pekan terakhir sudah tidak lagi sejalan dengan kondisi fundamental ekonomi Indonesia saat ini. Bank Indonesia akan secara tegas dan konsisten mengarahkan dan memprioritaskan kebijakan moneter pada terciptanya stabilitas," ujar Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo melalui keterangan tertulis, Jumat (11/5/2018).

Menurut Agus, operasi moneter di pasar valus juga akan terus dilanjutkan untuk meminimalkan volatilitas nilai tukar rupiah.

"Agar keyakinan pelaku ekonomi dapat dipastikan tetap terjaga," ujar Agus.

Selain itu, Agus memastikan BI memperkuat berkolaborasi dengan otoritas terkait dan industri keuangan terutama asosiasi, untuk memperdalam dan mengefisienkan price discovery di pasar valas dan pasar uang.

Langkah lain yang akan ditempuh BI, sebut Agus, antara lain penambahan variasi instrumen, penguatan infrastruktur pasar keuangan, dan memperkuat kredibilitas suku bunga acuan pasar (market reference rate).

Koordinasi dengan pemerintah, lanjut Agus, akan semakin diperkuat untuk memastikan terjaganya inflasi sesuai sasaran, memastikan berjalannya reformasi struktural secara efektif untuk memperkuat struktur neraca transaksi berjalan dan neraca modal, serta berbagai kebijakan struktural lainnya untuk meningkatkan daya saing perekonomian.

Sebagai informasi, kondisi global terutama siklus peningkatan suku bunga di Amerika Serikat, meningkatnya harga minyak dunia, serta menguatnya risiko geopolitik sebagai akibat meningkatnya tensi sengketa dagang AS-China dan pembatalan kesepakatan nuklir AS-Iran, telah mendorong penguatan nilai tukar dollar AS terhadap mata uang lain, termasuk rupiah.

Per 9 Mei 2018, selama Mei 2018 (month to date) rupiah melemah 1,2 persen terhadap dollar lain. Negara kawasan juga mengalami hal serupa, antara lain baht Thailand yang tergerus 1,76 persen dan lira Turki melorot 5,27 persen.

Adapun selama 2018 (year to date), rupiah telah melemah 3,67 persen terhadap dollar AS. Sementara itu, peso Filipina terdpresiasi 4,04 persen, rupee India 5,6 persen, real Brasil 7,9 persen, rubel Rusia 8,84 persen, dan lira Turki 11,42 persen.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/11/123545526/rupiah-tak-lagi-sesuai-fundamental-bi-buka-ruang-naikkan-suku-bunga-acuan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke