Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

INDEF: Pembangunan Infrastruktur Melenceng dari Tujuan Awal

"Pembangunan infrastruktur enggak sesuai tujuan, katanya mengurangi logistic cost, ini malah justru dibangun enggak untuk mengurangi itu," kata Bima di Jakarta, Minggu (13/5/2018).

Menurut Bima, pada awalnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) kerap menyatakan bahwa pembangunan infrastruktur dilakukan untuk mengurangi biaya logistik hingga 25 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional.

Namun, seiring dengan berjalannya waktu infrastruktur yang dibangun itu justru fokus memindahkan orang dari satu tempat ke tempat saja.

"Operasional terus keluar tapi enggak selesai masalah logistiknya karena yang dibangun infrastrukturnya untuk mengantar orang dari titik A ke titik B, bukan memindahkan barang dari titik A ke titik B. Itu adalah dua hal yang sama sekali berbeda," jelas Bima.

Ketidaksesuaian tujuan tersebut menurut Bima disebabkan karena banyaknya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diwajibkan terlibat dalam konstruksi infrastruktur.

Lebih lanjut Bima menjelaskan, lantaran tidak dipersiapkan dengan detil dan matang, pembangunan infrastruktur oleh BUMN justru tidak ada hubungannya dengan logistik.

"Apa fungsinya membangun infrastruktur, misalnya kereta cepat Jakarta-Bandung, apa urgensinya membangun infrastruktur kereta dari Sudirman ke Bandara di mana passenger rate pun hanya 20 persen," tutur dia.

Hingga pada akhirnya, sambung Bima, BUMN yang diwajibkan membangun infrastruktur harus sakit-sakitan menanggung biaya operasional yang kerap kali berjumlah besar dengan selisih besar pula.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/13/173612626/indef-pembangunan-infrastruktur-melenceng-dari-tujuan-awal

Terkini Lainnya

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Whats New
Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Spend Smart
Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Whats New
Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke