Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Buwas: Sembako Harus Dikuasai Negara

Menurut dia, selama ini sebenarnya stok sembako di Indonesia melimpah. Namun ada pihak tertentu yang mengasai komoditas pangam tersebut.

"Ke depan sembilan bahan pokok harus dikuasai negara. Ini cara saya berpikir untuk ketahanan pangan dan kestabilan harga," ujar Budi di kantor Perum Bulog, Jakarta, Senin (14/5/2018).

Budi menyebut di negara lain seperti China, Thailand, Vietnam, dan Jepang, komoditas pangan dibeli dari petani dan dikelola oleh negara. Pemerintah juga yang menentukan harga dan distribusi sehingga terjadi pemerataan.

Di negara-negara tersebut, kata Budi, petani tidak pernah dirugikan. Apalagi konsumen karena harganya sangat terjangkau.

"Di kita kan bisa terbalik-balik. Petani rugi, besok konsumen teriak kemahalan, sementara gabah petani rendah. Begitu di lapangan, mahal," kata Budi.

"Di Bulog ini jadi pertaruhan saya," lanjut dia.

Budi mengatakan jika dikuasai pasar bebas, ada saja tengkulak yang sengaja menahan stok pangan agar terjadi kelangkaan. Begitu barang tersebut langka di pasaran, harga jualnya jadi tinggi. Kualitas barang pun menurun karena terlalu lama disimpan. Sayangnya, kata dia, Bulog tidak menguasai presentase besar terhadap sembako. Terutama beras.

"Sehingga Bulog kecil persentasenya untuk kuasai itu karena sudah dikuasai sistem yang sudah sejak lama dibangun," kata Budi.

Yang terjadi sekarang, kata Budi, kelangkaan stok diatasi dengan impor agar harga stabil. Di sisi lain, pemerintah tengah mendorong swasembada pangan. Ke depannya, Budi berkomitmen bahwa Bulog akan mendorong swasembada, khususnya beras. Agar bisa diserap maksimal oleh Bulog kualitas gabah petani juga harus baik.

"Harusnya kualitas dari yang di bawah pembinaan Kementan harus berjalan baik sehingga kita menyerapnya jelas," kata Budi.

Budi mengatakan, jangan sampai ke depan Indonesia terus tergantung pada impor. Justru solusinya ada di negeri sendiri drngan memperbaiki regulasi dan mengambil alih kewenangan pengelolaan sembako pada Bulog. Kalaupun impor, kata Budi, sebaiknya dilakukan secara G to G tanpa perantara pihak ketiga. Dengan demikian, tidak ada yang memanfaatkan impor untuk kepentingan bisnis. Harganya pun cenderung murah dan stabil.

"Kita tahu di sana harganya berapa. Ini birokrasinya sangat panjang, ada pihak ketiga, keempat, makanya babak belur. Yang rugi masyarakat," kata Budi.

"Saya harap Bulog seperti brand di masyarakat. Kalau cerita sembilan bahan pokok, Bulog saja," lanjut dia.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/15/090300526/buwas--sembako-harus-dikuasai-negara

Terkini Lainnya

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke