Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Direktur BCA Yakin Kondisi Perbankan Saat Ini Tak Seperti pada 1998

"Sebagian besar bank-bank di Indonesia sekarang posisinya jauh lebih bagus daripada posisi saat 1998. Jadi kalau ada yang bilang NPL (non-performing loan alias angka kredit bermasalah) jelek, NPL tinggi, itu sebenarnya bagian dari bisnis kita," kata Rudy di Jakarta, Selasa (15/5/2018).

Bank-bank Indonesia termasuk BCA dinilai Rudy telah mampu melakukan penghimpunan dana dan penyaluran kredit dengan baik. Menurut dia, kondisi itu membuat profit perbankan cukup untuk menghapus tingginya NPL.

"Dan saya rasa sebagian besar bank di sini 99 persen mampu, sangat mampu untuk itu, karena CAR (capital adequate ratio atau rasio kecukupan modal) perbankan Indonesia tinggi sekali," imbuh Rudy.

Selain itu, Rudy juga mengutip hasil baik dari stressed test yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait tren pelemahan rupiah dan implikasinya terhadap ketahanan perbankan nasional.

Sebelumnya, OJK menyatakan telah membuat simulasi dalam uji ketahanan (stressed test) perbankan, bahkan dengan pengandaian kurs rupiah mencapai Rp 20.000 per dollar AS.

"Jadi saya rasa waktu stressed test itu OJK memasang kondisi yang paling jelek, tapi itu bukan berarti (nilai tukar rupiah) akan jadi Rp 20.000 (per dollar AS). Jadi waktu OJK bilang stressed test Rp 20.000 itu dianggap kondisi paling berat sekali membuat bank kita bagaimana," ujar Rudy.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/16/062256426/direktur-bca-yakin-kondisi-perbankan-saat-ini-tak-seperti-pada-1998

Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

Spend Smart
Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke