Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tren Pemudik yang Naik Kapal Laut Terus Turun

"Iya trennya agak turun," ujar Direktur Armada PT Pelni, Tukul Harsono di Pelabuhahan Tanjung Priok, Kamis (17/5/2018).

Dalam lima tahun terakhir kata Tukul, tren pemudik menurun. Pada 2012 pemudik yang menggunakan moda transportasi laut tercatat 815.392 orang, 2013 menjadi 708.272 orang, 2014 tercatat 763.916 orang, 2015 tercatat 693.793, 2016 tercatat 586.322 orang dan 2017 menjadi 573.944 orang.

Tukul menyebut, tren penurunan ini disebabkan karena masyarakat lebih memilih moda transportasi lain ketimbang naik kapal laut.

"Penyebabnya kita tidak bisa menyalahkan moda transportasi lain, memang pesawat lebih dibangun, runaway-nya diperpanjang. Setiap daerah sudah ada runaway-nya sehingga mungkin penumpang yang ingin lebih cepat waktunya (memilih naik pesawat)," kata Tukul.

Kendati begitu, Tukul meyakini moda transportasi laut tetap dibutuhkan sejumlah orang. Sebab, moda transportasi ini mampu menjangkau pulau-pulau terluar di Indonesia.

"Untuk kapal ini untuk menengah kebawah, dan ingin membawa barang. Untuk masyarakat 3T, tertinggal, terbatas dan terluar," ucap Tukul.

Musim lebaran kali ini, Pelni menyiapkan 26 armada. Kapal-kapal tersebut akan singgah di 91 pelabuhan, melayani 1.100 ruas menempuh jarak 98.329 mile dengan kapasitas 53.763 pax/hari, termasuk dispensasi.

Selain itu, Pelni juga menyiapkan 47 armada kapal perintis untuk melayani pemudik ke 305 pelabuhan, 4.620 ruas dari pulau-pulau besar ke pulau terpencil dan terluar.

Dari 91 pelabuhan tercatat ada 10 pelabuhan dengan embarkasi tertinggi pertama Cabang Makasar 50.989 pelanggan, Surabaya 36. 555 pelanggan, Balikpapan 34.448 pelanggan, Baubau 28.731 pelanggan, Ambon 25. 846 pelanggan, Pulau Batam 24.830 pelanggan, Sorong 24.534, Kumai 21.236 pelanggan, Jayapura 20.357 pelanggan dan Manokwari 18.722 pelanggan.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/17/221400826/tren-pemudik-yang-naik-kapal-laut-terus-turun

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke