Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BI Masih Buka Ruang untuk Kembali Naikkan Suku Bunga Acuan

Bank Indonesia Kamis (17/5/2018) ini menaikkan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate sebesar 25 basis point (bsp) menjadi 4,5 persen. Kebijakan ini akan berlaku pada 18 Mei 2018.

"Jadi kami ingin menyampaikan bahwa kondisi rebalancing yang sedang terjadi atau normalisasi ini kita akan pantau. Tetapi apabila kita perlu melakukan bauran kebijakan termasuk terkait policy rate kita akan lakukan itu, sehingga inflasi akan within target dan stabilitas terjaga," kata dia, dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur bulanan di gedung Bank Indonesia.

Agus mengatakan, kondisi perekonomian global saat ini melampaui ekspektasi, yaitu tumbuh 3,9 persen dari yang diperkirakan 3,8 persen.

Membaiknya kondisi ini didorong oleh perbaikan ekonomi Amerika yang berdampak terhadap meningkatknya inflasi. Dengan inflasi AS yang terus meningkat, maka memunculkan ekspektasi Bank Sentral Amerika akan kembali meningkatkan suku bunga Fed Fund Rate.

"Sehingga, kemungkinan Fed Fund Rate naik, di 2018 ini masih ada 2 kali lagi, satu tahun itu jadi 3 kali. Tetapi, Fed Fund Rate di 2019 kita perkirakan akan lebih dari 2 kali, jadi 3 kali. Jadi Fed Fund Rate yg naik 3 kali di 2018, akan disusul juga 3 ali 2019," lanjut Agus.

Namun sebut dia, kemungkinan The Fed untuk meningkatkan suku bunga di tahun 2018 ini bisa menjadi 4 kali, sementara di tahun 2019 mendatang menjadi dua kali.

Selain itu, defisit fiskal AS yang diperkirakan meningkat menjadi 5 persen dari GDP pada tahun 2019 dari yang sebelumnya 4 persen dari GDP di tahun 2018, akan berpotensi untuk meningkatkan potensi kebutuhan pembiayaan mereka.

"Sehingga, US Treasury akan diterbitkan dalam jumlah yang lebih besar dan berdampak pada yield yang meningkat," sebutnya.

Pada tahun 2018 ini, Fed Fund Rate akan naik di pada bulan Juni dan Desember. Peningkatan Fed Fund Rate secara bertahap ini akan mengarah kepada normalisasi kebijakan di negara-negara maju lain.

Oleh karena itu, BI akan terus mewaspadai berbagai proses normalisasi ini karena akan berdampak terhadap aliran dana Indonesia yang diprediksi akan masuk ke Amerika.

"Era bunga yang lebih tinggi akan mulai terealisasi secara bertahap. Karena itu BI akan terus mewaspadai karena dampak dari pekembangan di dunia termasuk Amerika, adalah adanya aliran dana dari negara-negara berkembang ke Amerika, termasuk Indonesia," ucapnya.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/18/040800126/bi-masih-buka-ruang-untuk-kembali-naikkan-suku-bunga-acuan

Terkini Lainnya

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
BKKBN Sosialisasi Cegah 'Stunting' melalui Tradisi dan Kearifan Lokal 'Mitoni'

BKKBN Sosialisasi Cegah "Stunting" melalui Tradisi dan Kearifan Lokal "Mitoni"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke