Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dirut BEI: Pasar Sudah Lebih Dulu Antisipasi Kenaikan Suku Bunga Acuan BI

"Saya menganggapnya ini sebagai penyesuaian dari dampak yang sudah terjadi sekarang," kata Tito di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (18/5/2018).

Pasalnya, momentum kenaikan guna menjaga rupiah agar tidak terus melemah terhadap dollar AS telah lewat, kendati saat ini kurs masih ada pada level Rp 14.000 per dollar AS.

Secara fundamental pun Tito mengatakan bahwa emiten juga masih dalam posisi kuat. Hal itu terbukti dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang dibuka naik pada Jumat pagi pada level 5.831,05, setelah ditutup pada Kamis (17/5/2018) sore pada level 5.815,92, sekalipun kemudian kembali terkoreksi ke level 5.783,31.

Sebelumnya, Kamis (17/5/2018), Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 25 bps menjadi 4,50 persen.

Selain itu BI akhirnya menaikkan suku bunga Deposit Facility 25 bps menjadi 3,75 persen dan suku bunga Lending Facility naik 25 bps jadi 5,25 persen. Kenaikan ini berlaku efektif per 18 Mei 2018.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, kebijakan yang ditempuh merupakan bagian dari bauran kebijakan BI untuk menjaga stabilitas perekonomian Indonesia di tengah kondisi ketidakpastian global.

"BI ingin meyakini adanya depresiasi ataupun ekspetasi defisiasi yang dapat menimbulkan risiko kepada inflasi dan kita tidak ingin depresiasi ini berdampak kepada infalsi dan akhirnya berdampak kembali kepada depresiasi," ujar Agus dalam konferensi pers, Kamis.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/18/214509126/dirut-bei-pasar-sudah-lebih-dulu-antisipasi-kenaikan-suku-bunga-acuan-bi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke