Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

“Council President Certificate” untuk Penerbangan Indonesia

KOMPAS.com - Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) menganugerahi “Council President Certificate” (CPC) atas capaian keselamatan penerbangan Indonesia. 

Presiden Dewan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional, Olumuyiwa Benard Aliu, menyerahkan penghargaan itu kepada Direktur Jenderal Perhubungan Udara RI, Agus Santoso, di kantor pusat ICAO di Montreal, Kanada, Kamis (17/5/2018).

Olumuyiwa Benard Aliu mengatakan, CPC merupakan bentuk pengakuan ICAO atas capaian dan kemajuan Pemerintah Indonesia dalam menyelesaikan sejumlah safety oversight deficiencies.

Pemerintah Indonesia juga dinilai berkomitmen meningkatkan angka Effective Implementation (EI) Standar dan Rekomendasi Praktis (SARPs) ICAO di bidang keselamatan penerbangan.

(Baca: Performa Navigasi Indonesia Dapat Nilai Sangat Baik dari ICAO)

Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Agus Santoso, mengatakan keberhasilan itu merupakan salah satu output keberhasilan dalam membangun sinergi kerja bersama regulator dan operator. 

“Capaian itu karena adanya dukungan berbagai pihak, atas arahan dan dorongan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, kepercayaan Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi berikut jajaran di Direktorat Jenderal Perhubungan Udara RI, serta para pemangku kepentingan transportasi udara Indonesia terkait,” ujarnya dalam siaran tertulis, Minggu (20/5/2018).

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara telah melakukan sejumlah pembenahan untuk memastikan keselamatan penerbangan di Indonesia.

Langkah yang dilakukan seperti menerbitkan peraturan terkait keselamatan penerbangan yang memenuhi standar ICAO terkini dan melakukan penguatan tugas dan fungsi organisasi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.

Pemerintah juga mengembangkan kapabilitas dan kualifikasi inspektur keselamatan penerbangan serta memperkuat sistem pengawasan terhadap implementasi standar dan rekomendasi praktis ICAO di bidang keselamatan penerbangan untuk seluruh operator.

“Baik itu maskapai penerbangan, pengelola bandar udara, pengelola navigasi penerbangan, dan industri pesawat udara,” ujarnya.

Lompatan prestasi

Pada 28 Februari 2018, ICAO secara resmi menerbitkan laporan hasil audit on-site yang dilaksanakan di Indonesia pada Oktober 2017.

Berdasarkan penilaian ICAO, Indonesia meraih angka EI sebesar 80,34 persen. Capaian itu meningkat dibandingkan hasil audit ICAO pada 2014 yang hanya sebesar 45,33 persen.

Oleh karenanya, Indonesia menempati peringkat ke-58 dari 192 negara anggota ICAO atau melompat 94 peringkat dari sebelumnya berada di peringkat ke-152 dunia.

Dengan perolehan itu, Indonesia juga menduduki peringkat ke-10 di kawasan Asia Pasifik dari 39 negara yang masuk dalam akreditasi kantor regional ICAO di Bangkok.

“Anugerah Council President Certificate ini saya persembahkan untuk Indonesia,” kata Agus Santoso saat berpidato pada acara penganugerahan CPC di kantor pusat ICAO di Montreal.

Dongkrak kapasitas dan kapabilitas

Menurut Agus, lompatan prestasi itu bakal berdampak pada kepercayaan dunia internasional terhadap dunia penerbangan Indonesia.

Dengan modal kepercayaan masyarakat internasional, ia berharap dunia penerbangan berkontribusi besar meningkatkan perekonomian nasional.

Dirjen Perhubungan Udara mengajak seluruh pemangku kepentingan di bidang penerbangan untuk meningkatkan kinerja, utamanya pada sektor keselamatan dan keamanan.

Dengan demikian, lanjut Agus, nilai EI Indonesia bisa dipertahankan bahkan ditingkatkan.

(Baca: Indonesia Pertahankan Tingkat Keselamatan Penerbangan)

Pemerintah tengah membuat Corrective Action Plan (CAP) baru dari hasil ICAO Coordinated Validation Mission (ICVM) Oktober 2017 lalu. 

Ditjen Perhubungan Udara telah menggandeng sejumlah pihak untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sehingga bisa mengurang kekurangan dari hasil audit ICAO itu.

“Dengan diselesaikannya temuan-temuan yang masih ada, maka nilai EI kita juga akan makin tinggi dan keselamatan penerbangan nasional lebih terjamin," katanya.

Dengan langkah-langkah itu, ia meyakini Indonesia turut mendukung program ICAO yaitu "No Country Left Behind."

“Indonesia mempunyai tugas moral membimbing negara-negara lain yang masih tertinggal untuk bisa meningkatkan kualitas keselamatan penerbangannya sehingga sejajar dengan negara-negara lain yang sudah maju,” ujarnya.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/20/160057326/council-president-certificate-untuk-penerbangan-indonesia

Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke