Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menperin Dorong Santri Muhammadiyah Jadi Entrepreneur Berbasis Digital

Airlangga menyebut Muhammadiyah merupakan basis yang bisa dimanfaatkan santri dan mahasiswa untuk mengembangkan diri di dunia usaha.

"Kesempatan itu terbuka untuk siapapun yang punya talenta untuk jadi entrepreneurs," ujar Airlangga di Gelora Olah Raga Universitas Muhammadiyah Surakarta, Senin (22/5/2018).

Salah satu bentuk dukungan Kementerian Perundustrian yakni dengan menyumbangkan mesin pembuat roti untuk dimanfaatkan para santri berwirausaha.

Nantinya akan ada evaluasi seberapa jauh bantuan tersebut efektif membangun jiwa-jiwa entrepreneur pada santri dan mahasiswa Muhammadiyah.

Airlangga mengatakan, Kementerian Perindustrian telah membuat roadmap untuk ekonomi digital. Apalagi negara-negara industri tengah bersaing kala memasuki revolusi industri keempat atau yang dikenal era 4.0.

Bagi Indonesia, kata dia, ini merupakan tantangan sehingga tak bisa diam di tempat.

"Kita pelajari negara lain, India sebut 'make in india', Thailand sebut 'Thailand for 4.0. Indonesia, Pak Presiden pada April lalu launch yamg namanya 'making Indonesia 4.0'," kata Airlangga.

Dia optimistis Indonesia berada pada posisi lima negara terbesar di dunia pada 2030. Setiap negara industri memiliki kompetensi masing-masing.

China, misalnya, negara tersebut menawarkan kecepatan berinovasi dibandinhkan negara lain. Sementara di Amerika mendorong inovasi yang radikal.

Eropa dan Jerman dengan kemampuan engineering yang kuat, serta Jepang dan Korea Selatan dengan kemampuan meningkatkan kapasitas. Lantas, apa potensi yang dimiliki Indonesia?

"Kita punya satu kunci, yaitu jumlah penduduk yang besar. Bagi ekonomi digital, pengembangan jumlah penduduk itu penting," kata Airlangga.

Airlangga mengatakan, Indonesia memiliki lebih dari 100 universitas, belum ditambah pondok pesantren. Banyak talenta kewirausahaan yang bisa dikembangkan untuk ekonomi berbasis digital.

Ia mencontohkan beberapa perusahaan startup asal Indonesia yang merangkak dari nol hingga kini memiliki omzet besar dan diakui dunia. Tak hanya itu, mereka menjadi contoh keberhasilan pemanfaatan dunia digital untuk berwirausaha.

"Maka Indonesia memilih meng-empower pemberdayaan talenta. Sumber daya manusia yang bertalenta yang kita dorong," kata Airlangga.

Adapun sektor yang memiliki pangsa pasar besar takni makanan, tekatil, otomotif, teknologi, dan kimia. Sektor-sektor tersebut yang akan mendominasi ekonomi digital ke depan.

Oleh karena itu, kata Airlangga, kementeriannya mendorong Muhammadiyah menuju era 4.0 karena memegang kunci utamanya, yakni sumber daya manusia dan organisasi yang besar.

"Ini talenta luar biasa. Apalagi pak rektor tadi bilang Muhammadiyah basisnya kemandirian ekonomi," kata Airlangga.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/22/101000526/menperin-dorong-santri-muhammadiyah-jadi-entrepreneur-berbasis-digital

Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke