Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Inklusi Keuangan Syariah Masih Rendah Dibanding Malaysia, Apa Penyebabnya?

Angka tersebut bukanlah sebuah hal menggemberikan mengingat 85 persen populasi Indonesia adalah umat muslim.

Minimnya inklusi terhadap keuangan syariah itu membuat Indonesia hanya menduduki peringkat sembilan menurut Global Islamic Finance Report 2016 sebagai negara dengan aset keuangan syariah terbesar dunia.

Indonesia bahkan harus mengakui keunggulan Malaysia yang berada pada posisi tiga dalam daftar tersebut.

Pemerhati ekonomi syariah Dima Djani menjelaskan bahwa ada tiga hal yang membuat inklusi dan literasi masyarakat tentang keuangan syariah masih rendah bila dibandingkan dengan Malaysia.

Pertama, berkaitan dengan komitmen pemerintah untuk mendukung industri keuangan syariah.

"Malaysia telah menetapkan kebijakan penempatan dana BUMN dan dana haji di perbankan syariah sejak lama. Sementara Indonesia, dana kelolaan masih terfokus di perbankan konvensional," kata Dima kepada Kompas.com, Selasa (22/5/2018).

Namun, lanjut Dima, komitmen dari pemerintah itu perlahan mulai diperkuat dengan membangun beberapa lembaga keuangan syariah seperti Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS), Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI), dan Asosiasi Perbankan Syariah Indonesia (ABISINDO).

Hal kedua yang membuat inklusi keuangan syariah Indonesia masih kalah dengan Malaysia adalah produk dan layanan yang variatif dengan tata kelola liberal di Negeri Jiran tersebut.

Dima menerangkan, industri jasa keuangan di Malaysia memiliki varian produk yang luas mulai dari jasa keuangan sampai pasar modal yang dikelola secara liberal, artinya layanan ini terbuka bagi komunitas manapun tanpa memandang latar belakang beragama.

"Sementara di Indonesia, industri keuangan syariah masih kental dengan afiliasinya terhadap komunitas muslim dan sebagai pilihan alternatif bagi kelas masyarakat tertentu saja," ungkap dia.

Ketiga, lanjut Dima, Malaysia lebih bisa beradaptasi dengan teknologi guna membuka akses informasi perihal keuangan syariah.

Saat ini, banyak perusahaan financial technology (fintech) di Malaysia yang fokus pada bisnis syariah. Hal itu tak terlepas dari pemerintah yang berperan besar meregulasi fintech syariah.

"Regulasi disusun untuk mempermudah fintech syariah bermunculan. Fintech dan perbankan syariah di Malaysia saling koeksis dan membentuk Islamic fintech hub yang solid di negara ini. Dampaknya, jangkauan ke masyarakat makin luas, penetrasi produk dan layanan syariah semakin tinggi," pungkas Dima.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/22/180800626/inklusi-keuangan-syariah-masih-rendah-dibanding-malaysia-apa-penyebabnya-

Terkini Lainnya

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Whats New
Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
OJK Cabut Izin Usaha Koperasi LKM Pundi Mataran Pati

OJK Cabut Izin Usaha Koperasi LKM Pundi Mataran Pati

Whats New
Jelang Akhir Pekan, IHSG Dibuka 'Tancap Gas', Rupiah Melemah

Jelang Akhir Pekan, IHSG Dibuka "Tancap Gas", Rupiah Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke