Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perempuan Masih Termarjinalkan di Sektor Ekonomi

Berdasarkan data World Economic Forum soal Global Gender Gap, pada 2017, Indonesia menempati peringkat 109 dari 144 negara soal keterlibatan perempuan dalam partisipasi ekonomi dan kesempatan berusaha.

"Perempuan masih termarjinalkan dalam ekonomi. Ada ketimpangan gender," ujar peneliti INDEF Bhima Yudhistira di Conclave Wijaya, Jakarta, Selasa (22/5/2018).

Angka tersebut menunjukkan Indonesia kalah jauh dengan negara-negara lainnya soal partisipasi perempuan dalam ekonomi. Dari sebagian kecil yang berperan di sektor ekonomi, mayoritas dari mereka lebih tertarik menanggalkan status karyawan dan beralih ke wirausaha.

Pada 2015, ada kenaikan persentase perempuan yang berwirausaha dari 35 persen menjadi 38 persen. Angka pegawai perempuan cenderung turun dari 35 persen menjadi 34 persen.

"Mereka lebih tertarik ke situ, apalagi ada e-commerce. Jadi dia ibu rumah tangga tapi bisa jual-beli online," kata Bhima.

Selain bisnis online, perempuan yang menjadi pengusaha mikro juga mulai tumbuh. Bhima mengatakan, 42 persen pengusaha di sektor mikro adalah perempuan.

"Ini sudah besar potensinya, tapi.belum dioptimalkan," kata Bhima.

Oleh karena itu, perempuan tersebut butuh bantuan modal untuk berwirausaha di sektor mikro. Memimjam ke bank menjadi salah satu pilihan yang tepat, namun keterjangkauannya belum mencakup luas.

Berdasarkan data World Bank, sebanyak 180 juta masyarakat Indonesia masuk kategori tak layak diberi kredit bank. Dengan demikian, sebagian besar dari mereka meminjam ke teman atau keluarga.

Di sini lah perusahaan teknologi finansial hadir menjangkau masyarakat kalangan bawah yang dianggap tak layak diberi kredit oleh bank.

"Tapi saya lihat masih banyak fintech yang beri pinjaman secara umum, bisa buat usaha, kredit motor. Jadi target spesifik yang harus didorong OJK," kata dia.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/23/103300226/perempuan-masih-termarjinalkan-di-sektor-ekonomi

Terkini Lainnya

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

Whats New
Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke