Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengusaha Keluhkan Lamanya Bank Tutup pada Libur Lebaran

Executive Member APSYFI Yudha Amdan mengatakan, libur transaksi perbankan dalam waktu lama kontraproduktif dengan upaya pemerintah untuk menggenjot ekspor.

"Dengan kondisi kurs rupiah yang sedang mengalami tekanan, libur transaksi lebaran yang terlalu lama dapat mengganggu cadangan devisa," ujarnya kepada Kompas.com Kamis, (23/5/2018).

Dirinya menambahkan, perbankan merupakan satu dari tiga komponen utama dalam proses ekspor impor selain transportasi dan pelabuhan.

"Tidak ada artinya juga kalau pelabuhan buka tapi bank tutup," jelasnya.

Transaksi perbankan sangat penting dalam proses ekspor impor, terutama dalam transaksi uang masuk dan keluar. Proses pembukaan L/C (letter of credit) untuk pembayaran membutuhkan otorisasi perbankan.

"Katakanlah kita mau ekspor tapi bank penerima tidak bisa membuka L/C pembayaran karena bank kita tutup. tentu kita tidak bisa kirim barang karena belum ada kepastian pembayaran," lanjut dia.

Hal yang sama berlaku sebaliknya, ketika akan dilakukan impor barang, kemudian L/C tidak dapat dibuka untuk menjamin pembayaran, peyedia barang impor (supplier) tidak akan mengirimkan barangnya karena tidak adanya kepastian bayar.

"Kita di APSYFI usulkan, untuk penutupan operasional bank cukup H-2 dan H+2 saja, yakni pada 13,14,18,19

Agar lingkungan dan kondisi perdagangan luar negeri bisa tetap sehat," ujarnya.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/24/141000826/pengusaha-keluhkan-lamanya-bank-tutup-pada-libur-lebaran

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke