Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kejar Target Bauran Energi, Kementerian ESDM Percepat Pengembangan EBT

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar mengatakan, untuk mencapai target tersebut, salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan mempercepat penandatanganan kerja sama proyek pembangunan EBT melalui Power Purchase Agreement (PPA).

Perjanjian kerja sama ini dilakukan oleh produsen daya EBT (Independent Power Producer/IPP) dengan PT PLN untuk pembelian tenaga listrik.

"Untuk tahun 2017 ini, jumlah yang ditandatangai 70 untuk PPA. Jumlah ini empat kali lipat dari tahun sebelumnya," ujarnya selepas meresmikan sumur bor air tanah dan pembangkit listrik tenaga EBT di Kabupaten Agam, Kamis (24/5/2018).

Dirinya menjelaskan, pada tahun 2015 lalu, hanya 14 produsen daya EBT yang menandatangani PPA. Begitu pula dengan tahun 2016, produsen daya yang menandatangai perjanjian kerja sama PPA hanya berjumlah 14 produsen saja.

Menurutnya, langkah ini cukup efektif untuk mempercepat perluasan penggunaan EBT di kawasan Indonesia.

Dirinya juga tidak membenarkan adanya keluhan pengusaha EBT yang mengatakan Kementerian ESDM tidak mengizinkan pihak swasta untuk mengambil marjin.

"Permen kita kan sudah jelas (Permen ESDM No.10 Tahun 2017 tentang Pokok-Pokok dalam Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik), dan saya sudah ketemu dengan pengusaha biomassa di Mentawai, mereka tidak ada masalah. Buktinya ada 70 yang tandatangan (PPA)," tukas dia.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/25/133000226/kejar-target-bauran-energi-kementerian-esdm-percepat-pengembangan-ebt

Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke