Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Trump Izinkan ZTE Kembali Berbisnis bila Bayar Denda Rp 18,2 Triliun

Seperti dikutip Kompas.com dari Bloomberg, Senin (28/5/2018), Trump meminta ZTE untuk membayar denda sebesar 1,3 miliar dollar AS atau sekitar Rp 18,2 triliun (kurs Rp Rp 14.000 per dollar AS, mengubah manajemen dan pimpinannya, serta menyediakan garansi keamanan tingkat tinggi.

Selain itu, ZTE juga harus mempekerjakan orang AS untuk mengawasi jalannya operasi perusahaan.

Jika ZTE setuju dalam kesepakatan tersebut, Kementerian Perdagangan AS akan mencabut peraturan yang telah mematikan bisnis ZTE, salah satunya pemotongan pasokan oleh pemasok terbesarnya di AS, Qualcomm.

Namun, keputusan mengenai ZTE dianggap terlalu tergesa-gesa oleh beberapa pihak dan dianggap dapat menuai kritik dari Kongres.

"Keputusan mengenai ZTE cukup mengejutkan," ujar Chief Economist PGIM Fixed Income, Nathan Sheets.

"Kesepakatan ini nantinya akan berarti cukup besar bagi China. Dan itu artinya kita harus mendapatkan sesuatu sebagai imbal hasil," tambah dia.

Pada 2-4 Juni ini, Menteri Perdagangan AS Willbur Ross berencana melawat ke China. Pihak China telah mempersiapkan kasus ZTE sebagai prioritas untuk dibahas.

Sebelumnya, pemerintah AS telah melakukan kompromi dengan China untuk mengimpor produk-produk Amerika, terutama dari komoditas pertanian dan energi.

Sebagai informasi, kasus ZTE tersebut dimulai pada tahun 2016 saat AS menganggap perusahaan itu menjual produk teknologi AS kepada Iran.

Tahun 2017 dibuat kesepakatan, ZTE harus membayar denda 1,2 miliar dollar AS serta memberikan pinalti untuk pekerja mereka yang terlibat di dalam transaksi tersebut. Jumlah denda ini adalah yang terbesar yang pernah diberikan untuk kasus ekspor di AS.

Namun, menurut Kementerian Perdagangan AS, ZTE justru memberikan bonus untuk pegawainya yang terlibat dalam transaksi ilegal tersebut, dan sama sekali tidak memberikan surat teguran. Karena ZTE dinilai telah berbohong kepada otoritas AS, mereka pun akhirnya dilarang berbisnis di AS selama 7 tahun.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/28/072039326/trump-izinkan-zte-kembali-berbisnis-bila-bayar-denda-rp-182-triliun

Terkini Lainnya

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke