Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mahasiswa Diajak Wujudkan Indonesia Lumbung Pangan Dunia

KOMPAS.com - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan generasi muda berperan penting untuk mempercepat peningkatan produksi pertanian.

Langkah konkretnya, mahasiswa melakukan inovasi teknologi pertanian dan pendampingan petani.

Mahasiswa, imbuhnya, juga dibutuhkan untuk mengurai persoalan alih fungsi lahan, mengurangi kemiskinan, mengumpulkan data produksi yang akurat, hingga mengendalikan hama.

"Kementerian Pertanian melakukan revolusi mental dengan membangun sistem untuk percepatan peningkatan produksi. Target kami, Indonesia menjadi lumbung pangan dunia pada 2045. Peran generasi muda sangat dibutuhkan," kata Amran saat Temu Generasi Pertanian bersama 221 mahasiswa dari 58 perguruan tinggi se-Indonesia dan 3 Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian di Jakarta, Rabu (30/5/2018).

(Baca: Ini Penopang Terwujudnya Indonesia Lumbung Pangan 2045)

Tak hanya itu, mahasiswa sektor pertanian juga bertanggung jawab untuk perderasan informasi terkait kinerja pemerintah.

Dengan begitu, masyarakat mengetahui kebijakan dan capaian pemerintah di sektor pertanian untuk mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.

“Ada pun kebijakan dan capaian Kementan dalam 4 tahun berjalan pemerintahan Jokowi-JK di antaranya keberhasilan swasembada beras, bawang, dan cabai sejak 2016 hingga 2017. Jagung pun dari 2017 hingga saat ini belum ada impor. Hingga saat ini pun, telah menindak tegas staf Kementan yang melakukan penyalahgunaan wewenang,” katanya.

Keterlibatan mahasiswa

Untuk mewujudnyatakan revolusi mental, Amran mengajak 92 perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Ikatan Senat Mahasiawa Pertanian Indonesia (ISMPI) yang mewakili 63 perguruan tinggi seluruh seluruh indonesia dan 100 peserta STTP yang berasal dari Bogor, Medan, dan Malang, untuk membentuk group komunikasi melalui aplikasi media sosial.

"Semua perwakilan teman-teman BEM, ISMPI  yang hadir silahkan bentuk group komunikasi medsos bersama humas Kementan. Saatnya pertanian terdepan karena kita ini negara agraris. Seluruh masalah pertanian silahkan laporkan dalam grup tersebut ada penyelewengan atau penyalahgunaan, silahkan laporkan,” ujarnya.

Ia pun menegaskan akan menjawab pertanyaan dan menanggapi usulan para mahasiswa yang tergabung dalam grup komunikasi itu.

“Silahkan anda bisa langsung berkontribusi melaporkan kondisi di lapangan sejauh mana kinerja. Semuanya akan saya jawab, group ini akan kami tuangkan dalam MoU bersama hari ini juga,” katanya.

Karena itu, pertemuan ini memberikan manfaat yang besar bagi upaya menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.

“Pemerintah agar mengoptimalkan lembaga-lembaga yang telah ada untuk mencapai tujuan tersebut. Salah satunya bagaimana kementerian pertanian mampu mengembalikan identitas Indonesia sebagai negara agraris,” ujarnya.

Ekspor pertanian meningkat

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pertanian justru menyumbangkan angka kenaikan ekspor yang signifikan di saat ekspor dari sektor lain menurun.

Ekspor komoditas pertanian terbesar di luar sektor perkebunan disumbang dari ekspor jagung, beras, ubi kayu, ubi jalar, dan komoditas hortikultura.

Ada pun negara tujuan ekspor komoditas pertanian Indonesia adalah Filipina, Australia, Tiongkok, dan Taiwan.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/30/190400526/mahasiswa-diajak-wujudkan-indonesia-lumbung-pangan-dunia

Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
BKKBN Sosialisasi Cegah 'Stunting' melalui Tradisi dan Kearifan Lokal 'Mitoni'

BKKBN Sosialisasi Cegah "Stunting" melalui Tradisi dan Kearifan Lokal "Mitoni"

Whats New
Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Work Smart
Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Whats New
Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Work Smart
Mandiri Capital Indonesia Siap Jajaki Pasar Regional dan Global

Mandiri Capital Indonesia Siap Jajaki Pasar Regional dan Global

Whats New
Menteri KP 'Buka-bukaan' soal Aturan Penangkapan Ikan Terukur, Akui Banyak Diprotes

Menteri KP "Buka-bukaan" soal Aturan Penangkapan Ikan Terukur, Akui Banyak Diprotes

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke