Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Buwas: Seharusnya Gejolak Harga Tidak Terjadi Berulang Kali

Karena, menurut dia, pola naik turunnya harga di pasar mudah untuk diprediksi.

"Sebenarnya itu mudah diprediksi kalau kita mengikuti perkembangan harga dan kebutuhan masyarakat di lapangan, apalagi kalau dalam rangka hari-hari tertetu seperti sekarang (puasa dan Lebaran)," ujar Buwas ketika ditemui Kompas.com di kantornya, Kamis (31/5/20180)

Mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) ini mengatakan, operasi pasar tidak akan efektif untuk menangani gejolak harga di pasar.

"Kebanyakan operasi pasar itu pemadam kebakaran, sudah terjadi baru kita riuh menangani," sebutnya.

Dia mengatakan, Bulog akan melakukan pembenahan sistem perencanaan kerja yang lebih matang untuk menangani permasalahan gejolak harga tiap Lebaran dan puasa.

"Jadi yang harus dibenahi sistem dan perencanaan kerjanya. Masa sudah bisa diprediksi, tapi tiap tahun bergejolak," ujar dia.

Menurut Buwas, meningkatnya permintaan saat Lebaran dan puasa ini tidak dapat dihindari karena sudah menjadi budaya masyarakat secara turun-menurun. Namun, meningkatnya permintaan ini kerap kali dibarengi dengan kesediaan barang yang berkurang. Inilah yang kemudian mendorong naiknya harga-harga kebutuhan pokok di pasar.

"Ketidakkesediaan barang bukan karena tidak ada barangnya, tetapi karena pemain spekulan, dia ingin mendapatkan keuntungan berlebih dalam keadaan seperti ini," kata Buwas.

Karena itu, untuk mengantisipasi hal ini, Bulog berusaha untuk selalu berada di lapangan dan siap untuk menggulirkan stok ketika tengkulak mulai menahan stok beras mereka.

"Begitu stok mulai tipis berarti kan sudah ada yang nahan, kita langung gulirkan barang kita sehingga tidak ada stok yang kurang sehingga harga stabil," ucap dia.

Selain itu, Buwas juga mengatakan, langkah ke depan yang harus dilakukan Bulog bersama dengan pemerintah adalah mengusahakan swa sembada pangan untuk memenuhi kebutuhan negara.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/31/144100826/buwas-seharusnya-gejolak-harga-tidak-terjadi-berulang-kali

Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke