Direktur INDF Thomas Tjhie mengatakan, total dividen tersebut berasal dari 50 persen laba perseroan yang mencapai Rp 4,17 persen pada tahun 2017.
"Jika dihitung per lembar saham maka, dividen yang dibagikan sebesar Rp 237 per lembar saham," ujarnya dalam konferensi pers selepas RUPST di Indofood Tower, Kamis (31/5/2018).
Adapun dividen ini akan dibayarkan pada 5 Juli 2018 mendatang.
Sebagai informasi, laba INDF pada tahun 2017 meningkat 0,6 persen dibanding tahun 2016 dengan nilai Rp 4,14 triliun. Meningkatnya laba seiring dengan peningkatan penjualan bersih INDF sebesar 5,3 persen, dari Rp 66,66 triliun pada tahun 2016 menjadi Rp 70,19 pada tahun 2017.
Sementara itu, Direktur Utama INDF Anthony Salim menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 2 hingga 5 persen di tahun 2018.
Perseroan juga telah mengalokasikan dana belanja modal (capacity expenditure) sebesar Rp9,1 triliun.
"Itu akan digunakan untuk empat divisi bisnis utama INDF yakni ICBP, Bogasari, agribisnis dan distribusi," ujarnya.
Sementar untuk sumber pendanaan belanja modal berasal dari kas internal dan pinjaman bank. "Untuk rasionya flexible," ucap Anthoni.
Sebagai informasi, tahun lalu, kelompok usaha strategis Indofood, Indomie, merupakan kontributor tebesar terhadap penjualan bersih konsolidasi INDF, yaitu 50 persen. Berikut kelompok Bogasari, agribisnis, dan distribusi memberikan kontribusi masing-masing 22 persen, 20 persen dan 8 persen.
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/31/183500126/indofood-sebar-dividen-rp-2-triliun