Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Strategi Jasa Marga Hindari Penumpukan Kendaraan di Rest Area

Kepadatan di lokasi tersebut kerap menjadi biang keladi kemacetan di jalan tol pada arus mudik beberapa tahun terakhir.

"Jadi di beberapa rest area yang utama, contohnya rest area 19 (tol Jakarta-Cikampek), kemudian 207 (tol Kanci-Palimanan) itu kita pasang alat pengukur kendaraan yang masuk dan yang keluar rest area," ungkap Vice President Divisi Operation Management Jasa Marga Bagus Cahya AB di Jakarta, Kamis (7/6/2018).

Dengan alat itu dan ditambah petugas yang berjaga, Jasa Marga akan melihat, menghitung, dan mengukur kepadatan di rest area. Jika kendaraan sudah penuh maka rest area bersangkutan akan ditutup untuk sementara waktu.

"Kalau kita mengusir itu sulit tapi kalau memang padat ya nanti kita tutup, seperti itu. Sistem buka tutup, tapi membuka dan menutupnya dengan keseimbangan antara kendaraan yang keluar dan masuk," jelas Bagus.

Untuk itu, Bagus mengimbau kepada para pemudik agar tidak terlalu lama berada di rest area. Salah satu cara agar pemudik tak terlalu lama di rest area adalah dengan memperlancar jalur perjalanan para pemudik tersebut.

"Harapan kami sih sebenarnya kalau jalurnya bisa lancar mereka enggak terlalu lama di rest area. Yang bikin lama itu kan mungkin mereka kena macet terus capek ya, tetapi kalau bisa memperlancar arus harapannya sih bisa enggak membuat mereka lama di Rest Area," jelas Bagus.

Bagus menambahkan, Jasa Marga kini siap mengoperasikan 67 rest area yang terdiri dari rest area biasa, parking bay, dan rest area fungsional di jalan tol fungsional.

"Kalau yang potensi padat banget itu ada di rest area 207 (tol Kanci-Palimanan)," pungkas Bagus.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/06/08/063000726/ini-strategi-jasa-marga-hindari-penumpukan-kendaraan-di-rest-area

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke