Pasokan Listrik Dipastikan Aman Selama Lebaran

Kementerian ESDM juga memastikan ada peningkatan keamanan terhadap infrastruktur listrik untuk mendukung keberlangsungan layanan.

"Berdasarkan perkiraan kami, dari polanya, H-4 sampai H+4 Lebaran biasanya terjadi penurunan konsumsi listrik baik di Jawa, Bali, dan Indonesia secara keseluruhan," kata Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Andy Noorsaman Sommeng melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Sabtu (9/6/2018).

Berdasaran pengecekan di Pusat Pengatur Beban Jawa-Bali di Gandul, Depok, Jawa Barat, Jumat (8/6/2018) kemarin, Andy memastikan semua infrastruktur serta sarana dan prasarana di sana siap mendukung kegiatan musim angkutan Lebaran 2018.

Selain memastikan kesiapan untuk pelayanan listrik bagi konsumen, Andy juga menyebut PLN dapat mengistirahatkan sejumlah pembangkit selama musim angkutan Lebaran kali ini.

Ada sekitar 18 pembangkit yang diistirahatkan dengan total kapasitas kurang lebih 7.700 megawatt.

"Jadi ada sekitar 10.000 megawatt saja sebagai cadangannya," tutur Andy.

Menurut Andy, kapasitas pembangkit yang aktif di sistem Jawa-Bali sebesar 28.148 megawatt. Jumlah tersebut dinilai cukup memenuhi kebutuhan listrik masyarakat, terutama dalam melayani beban puncak yang diperkirakan mencapai 16.069 megawatt pada Sabtu (16/6/2018).

Penyusutan konsumsi listrik selama libur Lebaran terjadi akibat industri sebagai konsumen listrik terbesar tidak beroperasi untuk sementara waktu.

Dari data sementara, pemakaian listrik wilayah Jawa-Bali tahun ini berkurang hingga 16 persen, dengan daya pembangkit pada hari biasa sebesar 33.621 megawatt dan beban puncak mencapai 25.880 megawatt.

Secara terpisah, Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PLN Haryanto menyatakan tetap membuka layanan 24 jam bagi pelanggan selama libur Lebaran dalam wujud Posko Lebaran.

Posko Lebaran PLN tersebar di seluruh wilayah dan siaga mulai dari H-7 sampai H+7 Lebaran.