Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Konstruksi Baru 10 Persen, AP I Kebut Pengerjaan Bandara Baru Yogyakarta

Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi menyatakan, sampai saat ini pengerjannya terus berlangsung meski baru beberapa persen saja.

"Konstruksi masih di bawah 10 persen tapi secara izin atau legal sudah 100 persen rampung. Untuk target tahun ini saya mau bicarakan lagi ke kontraktor untuk percepatannya," terang Fahmi di Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (11/6/2018).

Baca: 7 Bandara Baru Terbangun di Era Jokowi

Berdasarkan target yang sudah dicanangkan, NYIA akan menjalankan minimum operasi selepas April 2019. Pasalnya, setelah periode tersebut 100 persen pembangunan runway telah diselesaikan, apron rampung 50 persen, dan terminal 35 hingga 40 persen.

"Dengan begitu maka sudah bisa dioperasikan untuk minimum operasi karena kapasitasnya jauh lebih besar dibanding Bandara Adisutjipto," imbuh Fahmi.

NYIA ditargetkan bisa beroperasi penuh pada 2020 mendatang dan dirancang untuk bisa menampung hingga 14 juta penumpang tiap tahunnya.

Jika NYIA telah rampung 100 persen maka sebagian besar kegiatan penerbangan komersial di Yogyakarta akan berpusat di NYIA.

Sementara Bandara Internasional Adisutjipto hanya melayani penerbangan komersial dalam kapasitas terbatas karena harus berbagi dengan TNI Angkatan Udara sebagai pemilik lahan dan ruang udara wilayah Adisutjipto.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/06/11/152000226/konstruksi-baru-10-persen-ap-i-kebut-pengerjaan-bandara-baru-yogyakarta

Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke