Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IMF: Mendung yang Menggelayuti Ekonomi Dunia Semakin Gelap

BERLIN, KOMPAS.com - Managing Director IMF Christine Lagarde mengatakan risiko terhadap perekonomian global semakin meningkat seiring dengan semakin banyak negara industri yang mempertajam kemungkinan terjadinya perang dagang.

"Mendung yang menggelayuti kondisi perekonomian global yang sudah ditandai sejak 6 bulan lalu kian gelap," ujarnya dalam sebuah wawancara televisi di Berlin, Senin (11/6/2018) waktu setempat.

Pernyataan Lagarde merupakan tanggapan atas ricuhnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 yang berjalan dua hari, ditandai dengan tindakan mengejutkan Presiden Donald Trump yang tidak mendukung negara-negara sepersekutuan AS.

Selepas pihaknya meninggalkan KTT lebih awal, Trump menyatakan melalui akun Twitternya, AS menarik dukungannya dalam pernyataan bersama, sekaligus menuduh tuan rumah, Perdana Menteri Kanada sebagai sosok yang lemah dan tidak jujur.

(Baca: Demi Bertolak ke Singapura, Trump Tinggalkan KTT G7 Lebih Awal)

Berbagai lobi yang dilakukan oleh negara anggota G7 lain agar AS membalikkan kebijakan tarif untuk impor baja dan alumunium tidak berjalan lancar.

Bahkan, Trump menantang para pemimpin negara yang hadir untuk menghapuskan semua hambatan perdagangan, tarif, dan subsisdi, sekaligus mengancam akan berhenti melakukan perdagangan dengan negara-negara terkait.

Jerman dan Prancis yang juga bagian dari G7 mengkritisi sikap Trump yang menarik dukungannya, lalu bergabung dengan Inggris untuk memperkuat jaringan perdagangan mereka.

(Baca: Kebijakan Tarif Impor Baja Trump Tuai Beragam Kritik)

Kekhawatiran Lagarde ini juga diikuti oleh General Director World Trade Organization Roberto Azevedo yang mengatakan perselisihan dalam perdagangan menimbulkan dampak yang cukup serius terhadap perekonomian dunia.

"Meningkatnya ketegangan perdagangan yang saat ini kita lihat, akan menimpulkan risiko yang cukup besar terhadap perekonomian, mengancam pertumbuhan perdagangan yang semakin membaik selepas krisis finansial," ujar Azevedo dalam pertemuan di Berlin, dikutip melalui Bloomberg.

Legarde yang juga menyambangi KTT di Quebec, Canada tidak menyebutkan Trump dalam pernyataannya.

Peringatan yang dia berikan terkait proteksionisme semakin mengerucut beberapa minggu belakangan, seiring dengan semakin banyaknya kebijakan tarif yang diberlakukan oleh pemerintahan Presiden Trump, termasuk kepada China.

Baca: Trump Bakal Kenakan Tarif Impor untuk Banyak Produk China

Sebelumnya, IMF menargetkan pertumbuhan ekonomi global akan mencapai 3,9 persen untuk tahun ini dan tahun berikutnya. Namun, dengan kondisi perdagangan global seperti saat ini membuat pesimis.

Prediksi pertumbuhan ekonomi akan semakin rendah, seiring dengan banyaknya bank sentral yang meningkatkan suku bunga, stimulus fiskal Amerika yang dihilangkan, dan pertumbuhan Ekonomi China yang semakin lemah secara bertahap.

IMF pun memrediksi, goncangan terhadap perekonomian global masih akan berlanjut hingga 2 tahun ke depan.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/06/12/145204926/imf-mendung-yang-menggelayuti-ekonomi-dunia-semakin-gelap

Terkini Lainnya

InJourney Group Dukung Kelancaran Ibadah Waisak

InJourney Group Dukung Kelancaran Ibadah Waisak

Whats New
Serba Canggih, Luhut Takjub Lihat Kapal OceanXplorer

Serba Canggih, Luhut Takjub Lihat Kapal OceanXplorer

Whats New
BRI Beri Apresiasi untuk AgenBRILink Terbaik

BRI Beri Apresiasi untuk AgenBRILink Terbaik

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja hingga 7 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja hingga 7 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Bos Garuda Beberkan Kronologi Pesawat Terbakar di Makassar

Bos Garuda Beberkan Kronologi Pesawat Terbakar di Makassar

Whats New
Jokowi Turun Tangan Atasi Masalah Bea Cukai, Stafsus Sri Mulyani: Kami Sangat Bersyukur...

Jokowi Turun Tangan Atasi Masalah Bea Cukai, Stafsus Sri Mulyani: Kami Sangat Bersyukur...

Whats New
PT Inerman Gandeng Shanghai Electric Bangun PLTS Terapung di Cilamaya, Siapkan Investasi Rp 20,89 Triliun

PT Inerman Gandeng Shanghai Electric Bangun PLTS Terapung di Cilamaya, Siapkan Investasi Rp 20,89 Triliun

Whats New
Dorong Produksi Nasional, Jatim Siap Genjot Indeks Pertanaman Padi 

Dorong Produksi Nasional, Jatim Siap Genjot Indeks Pertanaman Padi 

Whats New
Kata Dirut Garuda soal Api di Mesin yang Sebabkan Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara Sultan Hasanuddin

Kata Dirut Garuda soal Api di Mesin yang Sebabkan Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara Sultan Hasanuddin

Whats New
Petrokimia Gresik dan Pupuk Indonesia Tingkatkan Produktivitas Padi di Timor Leste

Petrokimia Gresik dan Pupuk Indonesia Tingkatkan Produktivitas Padi di Timor Leste

Whats New
PPN 12 Persen: Siapkah Perekonomian Indonesia?

PPN 12 Persen: Siapkah Perekonomian Indonesia?

Whats New
KKP Ingin RI Jadi Pemenang Budidaya Lobster dalam 30 Tahun Mendatang

KKP Ingin RI Jadi Pemenang Budidaya Lobster dalam 30 Tahun Mendatang

Whats New
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Whats New
Pengembangan Hub 'Carbon Capture and Storage', Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Pengembangan Hub "Carbon Capture and Storage", Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke