Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

China Balas Ancam Berlakukan Tarif Produk Energi dari Amerika Serikat

BEIJING, KOMPAS.com - Hari Jumat (15/6/2018) kemarin, pasar minyak dunia telah dikejutkan oleh gebrakan Beijing yang mengancam untuk memungut tarif impor minyak mentah, gas alam dan produk energi dari AS lainnya, seiring naiknya China ke daftar teratas importir minyak dari Amerika Serikat.

China merespon pemberlakuan tarif yang dilakukan Presiden AS Donald Trump dengan menerapkan jumlah retribusi yang sama pada berbagai komoditas AS, seperti dilansir Reuters.

China juga dikabarkan akan memberlakukan tarif pada produk-produk energi AS. Hal ini tentu saja mengejutkan para analis karena sebelumnya ancaman tarif hanya berpusat pada barang-barang pertanian dan mobil.

“Ini masalah besar. China pada dasarnya adalah pelanggan terbesar untuk minyak mentah AS sekarang, dan bicara tentang minyak mentah, ini adalah masalah, terlebih bila Anda melibatkan juga produk (turunan). Ini jelas merupakan perkembangan besar, ”kata Matt Smith, Director of Commodity Research kepada ClipperData.

(Baca: Kadin AS Ingatkan Trump Akan Dampak Pengenaan Tarif Impor ke China)

Saat ini, China mengimpor sekitar 363.000 barel minyak mentah AS setiap hari, setara dengan Kanada sebagai importir minyak mentah terbesar AS, menurut data Departemen Energi AS.

Belum lagi, tambahan 200.000 barel per hari (bpd) dari produk lainnya seperti propana.

Industri energi AS telah didukung oleh produksi dari ladang minyak serpih (shale) nasional, yang mampu membuat produksi minyak harian meningkat secara keseluruhan hingga mencapai rekor 10,9 juta barel per hari.

Berangkat dari kenyataan itu, Amerika Serikat sekarang berhasil mengekspor sekitar 2 juta bph. Trump pun telah sesumbar bahwa dominasi dalam produksi dan ekspor energi merupakan kunci bagi pengaruh global Amerika.

(Baca: AS Segera Jadi Produsen Migas Terbesar di Dunia)

Amerika Serikat juga telah mendesak negara-negara lain, termasuk China, untuk membeli lebih banyak energi AS sekaligus membatasi pembelian minyak mentah dari Iran.

Sikap Trump ini seiring menarik dirinya Amerika dari perjanjian senjata nuklir pada 2015 dengan Teheran.

Sampai saat ini, China adalah pembeli terbesar minyak Iran, dengan jumlah pembelian 650.000 barel per hari pada kuartal pertama 2018, dan tidak jelas apakah berencana untuk mengurangi pembelian tersebut.

Pemberlakuan tarif itu akan mencegah penyuling China membeli impor minyak mentah AS.

Ancaman tarif oleh China ini datang berbarengan dengan rencana produsen terbesar minyak dunia, termasuk Arab Saudi dan Rusia, yang bersepakat untuk meningkatkan produksi pada pertemuan Organisasi Negara Pengekspor Minyak bersama negara-negara non-anggota lainnya pekan depan.

China juga merupakan importir utama produk lain seperti propana, dan tarif tersebut sudah tentu akan meningkatkan harga propana dan beberapa produk minyak lainnya, kata Bernadette Johnson, Vice President Drillinginfo di Denver.

Dia juga mengatakan pengekspor gas alam cair (LNG) dari AS ke China juga menyatakan kekhawatirannya atas tarif tersebut.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/06/16/123141026/china-balas-ancam-berlakukan-tarif-produk-energi-dari-amerika-serikat

Terkini Lainnya

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke