Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bank Sentral dan BUMN Perlu Lakukan Intervensi dan "Buyback"

Hal tersebut perlu dilakukan karena banyaknya sentimen negatif dari eksternal selama libur lebaran, seperti dilansir Kontan.co.id, Selasa (19/6/2018).

Beberapa sentimen tersebut di antaranya, kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed), kembali memanasnya perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS), keputusan Bank Sentral Eropa (ECB) untuk mencabut stimulus (quantitative easing), serta menanti hasil keputusan rapat Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) pada 22-23 Juni di Wina yang cenderung bakal memangkas produksi minyak.

(Baca: Pasar Khawatirkan Perang Dagang, Pasar Saham AS Ditutup Variatif)

Ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistianingsih mengatakan, gangguan pasar keuangan di eksternal cukup kuat.

Bahkan di pasar spot global rupiah sudah tembus ke level Rp 14.100 per dolar AS, menurut data Reuters.

"Memang kita bisa dianggap telat, jadi potensi koreksinya bisa cukup dalam dan bisa dikhawatirkan. Untuk itu, BI dan semuanya dalam hal ini Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus stand by," katanya.

Tak cuma itu, Lana menyarankan agar pemerintah dan BI untuk melakukan koordinasi buyback untuk menahan harga saham.

(Baca: Ekonomi Indonesia Baik, Bank Indonesia Fokus Hadapi Faktor Eksternal)

Hal ini untuk mengantisipasi risiko jika harga saham anjlok pada perdagangan Rabu (20/6/2018), maka intervensi bisa dilakukan baik dari sisi pemerintah maupun Bank Sentral.

"Baiknya ada koordinasi, jadi saham-saham BUMN yang turun biar di-buyback. BPJS Kesehatan dan BPJS Tenaga Kerja juga bisa lakukan aksi beli," ujarnya.

Dampak sentimen negatif selama libur lebaran kemarin, menurut Lana perlu diwaspadai secara seksama.

Pasalnya, jika IHSG sukses tembus ke level support terdekat 5.650 maka bukan tidak mungkin akan berlanjut ke 5.500.

(Baca: Fed Fund Rate Naik, BI Buka Kemungkinan Kembali Naikkan Suku Bunga)

"Tapi mudah-mudahan besok sentimen eksternal tidak terlalu dalam, sehingga memungkinkan IHSG mendekati level positif terdekat 6.080," katanya.

Adapun proyeksi pergerakan nilai tukar besok adalah Rp 14.050 hingga Rp 14.100 per dolar AS.

Dengan syarat, ia melanjutkan, BI melakukan intervensi  meskipun aksi beli dolar dari dalam negeri mengalami penurunan.

"Jadi tinggal melihat bagaimana sentimen eksternal. Besok pasar tricky karena libur kelamaan," katanya. (Intan Nirmala Sari/ Sanny Cicilia)

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: BI dan BUMN perlu siap intervensi dan buyback di pasar besok

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/06/20/054100426/bank-sentral-dan-bumn-perlu-lakukan-intervensi-dan-buyback

Terkini Lainnya

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Work Smart
APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

BrandzView
Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Whats New
Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana 'Buyback' Saham

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana "Buyback" Saham

Whats New
Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke