Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rupiah Berpotensi Terus Melemah Pekan Ini

Meski secara umum, dampak tersebut akan dialami juga oleh mata uang negara berkembang lain.

"Rupiah terancam terus melemah pekan ini karena masalah perdagangan menggerus selera pada mata uang berisiko. Pasar akan memantau apakah apresiasi dollar membuat nilai tukar rupiah bergerak menuju Rp 13.950," kata research analyst ForexTime (FXTM) Lukman Otunuga melalui keterangan tertulis, Kamis (21/6/2018).

(Baca: Rupiah Diprediksi Dibuka Melemah Setelah Libur Panjang Lebaran)

Lukman mengungkapkan, ketegangan perdagangan antara AS dengan China semakin memperburuk kondisi perekonomian untuk negara berkembang.

Dengan adanya kenaikan Fed Fund Rate dikhawatirkan pula akan ada arus keluar modal atau outflows dalam jumlah besar untuk beberapa waktu ke depan.

"Perang dagang dapat menimbulkan kekhawatiran pada memburuknya proteksionisme global yang berdampak negatif pada pertumbuhan pasar berkembang. Karena itu, mata uang dan saham pasar berkembang dapat semakin melemah," tutur Lukman.

(Baca: Fed Fund Rate Naik, BI Buka Kemungkinan Kembali Naikkan Suku Bunga)

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan akan membahas tantangan dari faktor eksternal terhadap ketahanan rupiah di pasar global.

Pembahasan akan dilakukan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang dijadwalkan pada 27 dan 28 Juni.

Jawaban terhadap tantangan faktor eksternal itu, menurut Perry, dapat dalam bentuk kebijakan kenaikan suku bunga acuan atau BI 7-Day Repo Rate yang disertai dengan relaksasi kebijakan Loan to Value (LTV) untuk mendorong sektor perumahan.

Suku bunga acuan sudah dinaikkan dua kali pada Mei 2018, dengan masing-masing kenaikan 25 basis poin yang menjadikan BI 7-Day Repo Rate kini jadi 4,75 persen.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/06/21/111309726/rupiah-berpotensi-terus-melemah-pekan-ini

Terkini Lainnya

PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

Whats New
MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Whats New
41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

Whats New
Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Whats New
Simak, 6 Tips Menjaga 'Work Life Balance'

Simak, 6 Tips Menjaga "Work Life Balance"

Work Smart
Haji Khusus dan Haji Furoda, Apa Bedanya?

Haji Khusus dan Haji Furoda, Apa Bedanya?

Whats New
Potensi Ekonomi Syariah Besar, BSI Gelar Pameran Produk Halal

Potensi Ekonomi Syariah Besar, BSI Gelar Pameran Produk Halal

Whats New
AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

Whats New
Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke