BNBR Terancam Kembali Jadi Saham “Gocap”

Sebelumnya, perusahaan itu baru saja melakukan reverse stock sehingga harga saham BNBR yang sebelumnya Rp 50 per saham naik menjadi Rp 500 per saham.

Pada 2015, BNBR juga sempat berharga Rp 50 per lembar. Saat itu, tak cuma BNBR yang menjadi saham “gocap.”

Sejumlah saham Grup Bakrie seperti PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS), PT Bakrie Telecom Tbk. (BTEL), PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), PT Bakrieland Development Tbk. (ELTY), PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG), dan PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk. (UNSP) juga bernilai Rp 50 per lembar saham.

Suspensi sementara

Bursa Efek Indonesia (BEI) pun melakukan penghentian perdagangan sementara (suspensi) terhadap saham PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) di pasar tunai dan pasar reguler pada perdagangan Rabu (21/6/2018).

"Sehubungan dengan terjadinya penurunan harga kumulatif yang signifikan pada saham BNBR, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara," kata Kadiv Pengawasan Transaksi Lidia M. Panjaitan, dilansir Kontan.co.id, Rabu (21/6/2018)

Bursa mengimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perusahaan milik Bakrie tersebut.

Suspensi awal Juni

Suspensi juga telah dilakukan otoritas bursa terhadap BNBR pada Jumat (8/6/2018) lalu. Suspensi dilakukan dalam rangka cooling down setelah harga saham tersebut turun signifikan.

Usai libur Lebaran, saham holding grup Bakrie ini akan kembali diperdagangkan di pasar reguler dan pasar tunai mulai sesi pertama perdagangan yakni Rabu (20/6/2018).

Sejak dua tahun lalu, BNBR gencar melakukan restrukturisasi utang. Tahun ini, perusahaan juga masih akan melanjutkan restrukturisasi. Sebagai bagian dari kesepakatan dengan kreditur, BNBR akan melakukan penggabungan nilai saham alias reverse stock dengan rasio 1:10. (Elisabet Lisa Listiani Putri/ Yudho Winarto)

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Harga terus turun, BEI suspen saham BNBR