Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mencari Obat Mujarab buat Rupiah

Setelah The Federal Reserve menaikkan suku bunga pekan lalu, dollar AS memang terus menguat. Indeks dollar AS menguat sekitar 1,8 persen pasca kenaikan suku bunga acuan di Negeri Paman Sam tersebut.

Selain terkena sentimen kenaikan Fed fund rate, rupiah juga terpukul ketidakpastian yang muncul akibat perang dagang antara AS dan China. Kombinasi sentimen negatif ini menimbulkan efek domino.

Pelemahan kurs rupiah membuat dana investasi asing keluar dari Indonesia. Keluarnya dana asing tersebut membuat pasar finansial Indonesia terkoreksi.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede memprediksi, jika rupiah terus terkoreksi, Bank Indonesia akan kembali menaikkan suku bunga acuan pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pekan depan. Hitungan Josua, BI 7-day repo rate (7-DRR) bakal naik 25 basis poin lagi.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Lana Soelistianingsih juga meyakini bank sentral bakal menaikkan lagi suku bunga acuannya dalam waktu dekat. BI sendiri sudah memberi sinyal terkait kenaikan tersebut.

"BI sebaiknya menaikkan suku bunga acuan secara gradual, karena fundamental Indonesia sebenarnya tidak buruk," ujar dia, Kamis.

Keputusan sulit

Kepala Kajian Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) Febrio Kacaribu menghitung, untuk menjaga nilai tukar rupiah, jika The Fed menaikkan suku bunga 100 bps sepanjang tahun ini, BI setidaknya perlu menyamai kenaikan tersebut.

Namun, kebijakan BI menaikkan suku bunga acuan tersebut sebenarnya cukup dilematis. Di satu sisi, kenaikan suku bunga acuan dapat menjadi obat penawar terhadap koreksi nilai tukar rupiah. Di sisi lain, jika suku bunga acuan tumbuh terlalu tinggi, hal tersebut berpotensi membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia stagnan.

Menurut analisa Fabrio, kenaikan BI 7-DRR bisa menimbulkan dampak antara lain turunnya net interest margin sektor perbankan. Pada akhirnya, hal ini akan menyebabkan target pertumbuhan kredit di 2018 sulit tercapai.

"Ini juga bisa menghambat pertumbuhan ekonomi yang dipatok 5,2 persen," sebut dia.

Namun, jika valuasi rupiah tidak dijaga, neraca perdagangan bakal tertekan. Ujung-ujungnya, ini juga menghambat ekonomi. (Dimas Andi, Ghina Ghaliya Quddus)

Berita ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul Mencari obat mujarab bagi rupiah

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/06/22/142034226/mencari-obat-mujarab-buat-rupiah

Terkini Lainnya

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Spend Smart
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke