Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tingkat Kandungan Lokal Mobil Perdesaan Capai 70 Persen

JAKARTA,  KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian berupaya mengoptimalkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) guna memacu produksi Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) atau mobil perdesaan.

Sejauh ini, industri dalam negeri telah memproduksi 185 jenis komponen atau setara 70 persen dari nilai total pengembangan alat transportasi untuk penumpang dan hasil pertanian tersebut.

"Melalui konsolidasi dengan pelaku industri nasional, kami berhasil memfasilitasi dalam membangun komitmen kerja sama dengan lebih dari 70 industri yang siap menjadi pemasok komponen AMMDes, di mana sebagian besar adalah industri kecil dan menengah (IKM)," ujar Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Cikarang, Selasa (26/6/2018).

Airlangga menambahkan, AMMDes ini rencananya akan diluncurkan pada Agustus 2018. Sedangkan produksi massalnya akan dimulai Januari 2019.

(Baca: Mobil Perdesaan Siap Diproduksi Massal Awal Tahun Depan)

"AMMDes ini akan di-launching pada pagelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 yang rencananya dibuka oleh Bapak Presiden Joko Widodo," kata Airlangga.

Sementara itu, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE), Harjanto menyampaikan, Kemenperin berkomitmen memberikan dukungan nyata dalam program pengembangan AMMDes.

Hal ini sejalan dengan semangat Nawa Cita Jokowi-JK untuk membangun Indonesia dari pinggiran, serta mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis.

"Sesuai dengan filosofinya sebagai alat kerja yang multiguna, AMMDes dirancang dengan fungsi multiguna, fungsi transportasi untuk memobilisasi hasil-hasil pertanian dari desa ke kota, serta fungsi alat produksi untuk meningkatkan produktivitas pertanian di pedesaan," ucap dia.

(Baca: Jokowi Minta Mobil Perdesaan Segera Diproduksi)

Dengan fungsi multiguna tersebut, mobil perdesaan dapat membantu Kelompok Usaha Bersama (KUB), Koperasi, Gapoktan, Bumdes, serta kelompok petani atau nelayan lainnya untuk mengangkut dan memproduksi hasil panennya, membantu memperlancar penyediaan sarana produksi, serta membantu mempercepat distribusi barang antara kota dan desa.

"AMMDes ini dilengkapi spesifikasi teknis khusus untuk dapat mengakses daerah-daerah yang selama ini pembangunan infrastrukturnya tertinggal. Dengan akses yang lebih bagus akan menstimulus kegiatan ekonomi di wilayah tersebut sehingga mengurangi ketimpangan antara desa dan kota," kata dia.

Menurut dia, program AMMDes juga membuka peluang bagi pelaku industri untuk menguasai kemampuan bidang penelitian dan pengembangan, terutama rancang bangun dan teknologi desain.

"Penguasaan teknologi ini sangat penting sebagai landasan pengembangan dan kemandirian industri dalam negeri ke depan," kata Harjanto.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/06/26/210218426/tingkat-kandungan-lokal-mobil-perdesaan-capai-70-persen

Terkini Lainnya

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke