Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sedot Turis Asing, Pemerintah Diminta Subsidi Tiket Penerbangan

JAKARTA,  KOMPAS.com - Pengusaha minta pemerintah memberi subsidi biaya tiket penerbangan wisatawan ke Indonesia untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisata.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan, salah satu faktor yang mendukung industri pariwisata Indonesia adalah penerbangan. Sayangnya, tiket penerbangan Indonesia untuk mendatangkan turis asing terlalu mahal.

Apabila subsidi diberikan maka harga jual tiket penerbangan bisa lebih murah. Negara tetangga seperti Thailand telah lebih dulu melakukan praktik serupa untuk menggenjot jumlah kunjungan wisata.

"Jika ingin sektor pariwisata tumbuh kencang, pemerintah perlu memberikan subsidi untuk biaya tiket turis ke Indonesia. Airline termasuk komponen yang mahal bagi turis yang ingin ke Indonesia," kata Hariyadi dilansir Kontan.co.id, Rabu (27/6/2018).

(Baca: 2.540 Wisawatan Polandia Liburan ke Indonesia Naik Pesawat Carter)

Selain itu, pemerintah juga bisa memberikan insentif bagi pesawat-pesawat carter yang khusus mendatangkan turis ke Indonesia.

Sesuai Undang-undang tentang Penerbangan, pesawat carter yang mendatangkan turis ke dalam negeri tersebut, tidak bisa kembali ke negaranya dengan membawa penumpang lain dari Indonesia.

"Mereka tidak boleh menjadi pesawat reguler, tapi mereka akan rugi. Makanya pemerintah harus memberikan return khusus," ujar dia.

Salah satu maskapai yang melayani penerbangan carter dengan tujuan Indonesia yakni LOT Polish Airline yang mendarat awal pekan ini (25/6/2018) di Bali.

Pesawat itu mengantar 254 wisatawan asal Polandia untuk berlibur di Pulau Dewata.

(Baca: Penerbangan Carter Wisata dari Polandia ke Bali Siap Beroperasi)

Kehadiran wisatawan asal Eropa memang dinantikan pemerintah Indonesia. Menurut catatan Kementerian Pariwisata, setiap turis Eropa rerata mengeluarkan 1.538 dollar AS per kunjungan.

Adapun sepanjang 2017, tercatat 1.862.231 turis Eropa berkunjung ke Indonesia. Total perolehan devisa dari wisawatan Eropa mencapai 2,6 miliar dollar AS.

Oleh karenanya, pemerintah menargetkan tahun ini mampu mendatangkan 2,2 juta turis Eropa dari target 17 juta wisawatan asing secara keseluruhan.

Belanja hemat turis asing

Sementara, setiap turis China rerata berbelanja 1.019 dollar AS per kunjungan atau hanya mampu menghasilkan devisa 1,9 miliar dollar AS.

Sepanjang periode Januari hingga November 2017, jumlah kunjungan turis China mencapai 1,9 juta dengan pertumbuhan sebesar 42,2 persen.

China memang berada pada urutan teratas pasar utama wisatawan mancanegara diikuti Eropa, Australia, Singapura, dan India pada tahun ini.

Wisatawan China yang bepergian wisata ke luar negeri setiap tahun mencapai 120 juta wisatawan. Pasar yang cukup besar itulah yang saat ini tengah digarap Kementerian Pariwisata Indonesia.

“China menjadi pasar utama wisman 2018 karena total nilai dari size,  sustain  (growth), dan spread (spending) tertinggi mencapai 92 persen. Posisi kedua adalah Eropa total nilainya 77 persen,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya yang dilansir Kompas.com (10/2/2018).

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/06/28/060800626/sedot-turis-asing-pemerintah-diminta-subsidi-tiket-penerbangan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke