Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tim Ad Hoc Mesti Perbaiki Keamanan Transportasi Danau Toba

JAKARTA,  KOMPAS.com - Tim Ad Hoc yang dibentuk oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi punya waktu satu bulan untuk membenahi persoalan transportasi di Danau Toba.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mendapatkan mandat dari Budi Karya Sumadi untuk memperbaiki segala macam permasalahan trasportasi di Danau Toba dalam kurun waktu tersebut.

"Dalam Tim Ad Hoc ini Pak Menhub memberikan tanggung jawab kepada saya minimal selama satu bulan ada peningkatan yang cukup baik pada kualitas keselamatan (transportasi) yang ada di Danau Toba," jelas Budi usai rapat di Kantor Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman, Kamis (28/6/2018).

(Baca: Menhub Bentuk Tim Ad Hoc untuk Antisipasi Kecelakaan Penyeberangan di Danau Toba)

Adapun dalam waktu sebulan itu, Tim Ad Hoc yang terdiri dari beberapa lembaga seperti BMKG, Polri, TNI, Basarnas, dan KNKT akan melakukan beberapa tugas sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing.

"Agenda kegiatan Tim Ad Hoc ini nanti membahas soal kelembagaan (pengelola transportasi) dan pembahasan soal regulasi," imbuh Budi.

Untuk itu, Budi mengaku akan kembali ke Danau Toba untuk mengimplementasikan hasil rapat Tim Ad Hoc di Jakarta.

"Sampai saat ini, kita sudah bagikan 500 life jacket dan nanti sampai akhir bulan akan bagikan sekitar 5.000. Masalah pelatihan bagi operasi dan bagi otoritas petugas akan juga dilakukan," kata dia.


https://ekonomi.kompas.com/read/2018/06/28/130909526/tim-ad-hoc-mesti-perbaiki-keamanan-transportasi-danau-toba

Terkini Lainnya

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke