Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kawasan Industri di Bekasi Jadi Acuan Pengembangan di Luar Jawa

JAKARTA,  KOMPAS.com - Bertumbuhnya jumlah dan luas kawasan industri (KI) di luar Pulau Jawa membuat Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto ingin agar pengembangannya mengikuti KI yang ada di Bekasi, Jawa Barat.

KI Jababeka di Bekasi Selatan menurut Airlangga layak direplikasi pada KI lainnya. Pasalnya, KI tersebut terbukti mampu memberikan multiplier effect dari aktivitas industrialisasi sehingga dapat berkontribusi signifikan terhadap Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB).

“Dengan satu juta orang lapangan pekerjaan yang berhasil diciptakan di kawasan industri tersebut, GDP-nya dari seluruh pabrik lebih dari 35 miliar dollar AS per tahun atau GDP-nya per kapita sebesar 35.000 dollar AS,” kata Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Kamis (28/6/2018).

Adapun capaian tersebut sesuai dengan visi emas Indonesia pada 2045.

(Baca: Kawasan Industri di Luar Pulau Jawa Meningkat 42 Persen)

“Target kita, rata-rata GDP per kapita Indonesia bisa 35.000 dollar AS,” ujar dia.

Oleh karena itu, pengembangan KI juga menjadi salah satu strategi dalam mengimplementasikan Revolusi Industri 4.0.

“Melalui konsep Making Indonesia 4.0, dapat memfasilitasi pengembangan perwilayahan industri untuk mendorong kemajuan ekonomi kita. Apalagi koridor di Utara Jawa sudah ada kawasan industri di Bekasi, Karawang, sampai Purwakarta. Selanjutnya, koridor Jawa Tengah, ada di Semarang dan Kendal. Sedangkan, Jawa Timur, antara lain di Gresik, Lamongan dan Tuban. Di luar Jawa, kita dorong juga di Aceh, Morowali, Bontang, dan Bintuni,” kata Airlangga.

Hingga saat ini, sebanyak 10 KI baru sudah beroperasi. Hal tersebut sejalan dengan Nawacita yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

(Baca: Kemenperin Sebut Pembangunan Kawasan Industri Lampaui Target)

Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Pengembangan Perwilayahan Industri (PPI) Kemenperin I Gusti Putu Suryawirawan menambahkan, ada tiga tambahan kawasan industri yang menyusul akan selesai pembangunannya pada 2018.

“Tiga kawasan industri baru yang akan beroperasi tahun ini, yaitu kawasan industri Lhokseumawe di Aceh, kawasan industri Wilmar di Serang, dan kawasan industri Tanjung Buton di Riau. Jadi, tahun 2018 ada 13 kawasan,” ujar Putu.

Adapun pada 2019 nanti ditargetkan lima kawasan industri yang bakal dibangun.

“Artinya, target kami sudah tercapai. Jadi, nanti tahun 2019 sudah ada 18 kawasan industri baru yang beroperasi,” kata dia.

(Baca: Indonesia Tawarkan 3 Kawasan Industri Kepada Singapura)

Sementara itu, guna mempercepat pengembangan kawasan industri, menurutnya, perlu ada insentif non-fiskal dan kemudahan perizinan investasi di kawasan industri.

Oleh sebab itu, Kemenperin fokus untuk menarik para pelaku industri agar menanamkan modalnya di sejumlah kawasan industri tersebut.

“Kalau hanya kawasan saja, tidak ada isinya, buat apa? Untuk itu, investasi industri juga harus kami dorong,” katanya.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/06/28/160854726/kawasan-industri-di-bekasi-jadi-acuan-pengembangan-di-luar-jawa

Terkini Lainnya

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Penopang

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Penopang

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

Whats New
Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke