Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sri Mulyani Minta Pejabat Tak Malas Lihat Detil Perencanaan Anggaran

JAKARTA,  KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengimbau para pejabat di Kementerian Keuangan maupun di kementerian/lembaga lain agar tidak malas melihat detil perencanaan anggaran.

Hal itu dilakukan supaya perencanaan bisa lebih efektif dan meminimalkan hal-hal yang seharusnya tidak perlu dianggarkan.

"Ini bahaya kalau institusi tidak meluangkan waktu, tenaga, pikiran, dan perhatian pada hal strategis dan teknis detil. Bukannya micro manage, tetapi kadang-kadang institusi perlu melihat detil," kata Sri Mulyani saat Sosialisasi Perpres Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah di Kementerian Keuangan, Kamis (28/6/2018).

Sri Mulyani mengungkapkan hal yang sering dia temukan di kementerian/lembaga adalah pejabat dari yang paling atas hingga tataran pelaksana tidak efektif melakukan perencanaan karena tidak memerhatikan detil.

(Baca: Sri Mulyani: Defisit Bisa Ditekan jika Belanja Negara Efektif)

Alurnya pun selalu sama, yakni ketika pejabat eselon I yang merasa posisinya terlalu tinggi dan tidak cocok melihat detil perencanaan, lalu mendelegasikan tugas itu ke eselon II.

Oleh pejabat eselon II, alasannya sudah terlalu sibuk ikut rapat sehingga tidak sempat melihat detil. Begitu seterusnya hingga pejabat eselon III dan eselon IV.

Ujungnya, ia melanjutkan, perencanaan dibuat sama dengan tahun sebelumnya. Adapun penyesuaian hanya dilakukan terkait faktor inflasi.

"Sehingga, kotak (perencanaan) itu tetap sama (dengan tahun lalu). Padahal, ini adalah prioritas aktivitas dan prioritas program," kata Sri Mulyani.

(Baca: Sri Mulyani Kritik Perencanaan Kementerian/Lembaga yang Belum Efektif)

Di institusinya sendiri yakni Kementerian Keuangan, Sri Mulyani sudah minta Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo untuk meneliti seluruh anggaran di Kemenkeu, mulai dari belanja personel sampai belanja barang.

Sri Mulyani ingin semua aspek diteliti sehingga pelaksanaan kegiatan bisa diperbaiki yang berdampak pada penghematan serta penggunaan anggaran secara tepat.

"Saya yakin masih banyak yang bisa diefisiensi. Uang Rp 2.220,7 triliun belanja negara itu banyak, saya yakin bisa memenuhi kebutuhan seluruh kementerian/lembaga, asal direncanakan dengan baik dan mau melihat secara detil," ujar Sri Mulyani.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/06/28/164037026/sri-mulyani-minta-pejabat-tak-malas-lihat-detil-perencanaan-anggaran

Terkini Lainnya

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke