Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

PGN Akuisisi 51 Persen Saham Pertagas Senilai Rp 16,566 Triliun

JAKARTA,  KOMPAS.com - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) resmi mengakuisisi saham PT Pertamina Gas dan anak perusahaan sebesar 51 persen.

Berdasarkan penilaian Kantor Jasa Penilai Publik, nilai pasar wajar 100 persen saham Pertagas (induk saja) per 31 Desember 2017 adalah sebesar 2.094.658 ribu dollar AS.

Dengan menambahkan nilai pasar wajar 99 persen PTGN dan nilai pasar wajar 100 persen saham Pertagas maka nilai pasar wajar 100 persen saham Pertagas dan anak perusahaan per  31 Desember 2017 adalah sebesar 2.397.690.000 dollar AS.

Jika hanya 51 persen saham yang diakusisi, maka kepemilikan saham PGN sebesar 1.222.822.000 dollar AS atau setara dengan Rp 16.566.795.740.790 menggunakan kurs per 31 Desember 2017.

Direktur Utama PGN Jobi Triananda Hasjim mengatakan akuisisi tersebut merupakan tindak lanjut keputusan pemerintah untuk holding BUMN Migas.

"Kenapa 51 persen? Buat PGN yang utama adalah bagaimana bisnis transmisi dan distribusi bisa dikordinasikan," ujar Jobi dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (3/7/2018).

Sementara itu, PGN belum memikirkan bagaimana 49 persen saham Pertagas lainnya. Hal tersebut sudah masuk dalam opsi PGN untuk mengakuisisi sisanya.

Namun, kata Jobi, saat ini pihaknya masih akan fokus mengelola 51 persen saham itu dan menyelesaikan proyek yang tengah berjalan.

Direktur Keuangan PGN Said Reza Pahlevy menyatakan, valuasi dilakukan KJPP menggunakan metode DCF sebesar 70 persen dari pendekatan pendapatan dan 30 persen untuk GCM dari pendekatan pasar.

Oleh karena Pertagas merupakan perusahaan tertutup, maka diaplikasikan Discount for Lack of Marketability (DLOM) sebesar 20 persen. Ia menampik anggapan bahwa nilai saham Pertagas terlalu mahal.

"Soal mahal tidak mahal, dan komparasinya value, itu tidak fair. Jadi secara formulasi ada hitungannya, datanya lengkap, bukan angka begitu saja," kata Reza.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/07/03/130016826/pgn-akuisisi-51-persen-saham-pertagas-senilai-rp-16566-triliun

Terkini Lainnya

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke