Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mirae Asset Sekuritas Prediksi IHSG Akhir Tahun di 6.479

Tercatat 343 saham memerah, dan hanya 65 saham yang menghijau. Sisanya 95 saham stagnan. Indeks memerah karena investor mengantisipasi penerapan tarif impor ala Amerika Serikat atas produk dari China yang mulai berlaku 6 Juli nanti.

Mengutip Kontan.co.id, Rabu (4/7/2018), Head of Research Mirae Asset Sekuritas Taye Shim memprediksikan IHSG hingga akhir tahun bisa menggapai level 6.479. Proyeksi tersebut telah direvisi dari target sebelumnya 6.795 karena kondisi pasar yang terus terkoreksi.

Taye mengatakan, turbulensi yang terjadi pasar saham saat ini akibat dari faktor eksternal, yakni kemungkinan perang dagang dan keputusan Federal Reserve menaikkan suku bunga beberapa kali di tahun ini. "Tidak ada hal yang bisa dilakukan Indonesia untuk menghindari faktor itu," kata Taye di Equity Tower, Jakarta, Selasa (3/7/2018).

Dia menjelaskan kondisi pasar saham yang saat ini underperformance disebabkan aksi asing yang terus melakukan aksi jual. Meski demikian, Indonesia bukan menjadi satu-satunya pasar yang mengalami koreksi.

Kinerja MSCI Emerging Market, secara year to date hingga 25 Juni lalu sudah terkoreksi 7,5 persen, sementara IHSG sudah terkoreksi hingga 7,8 persen.

Pasar saham China dan Filipina justru memiliki performa yang lebih buruk dari pasar saham Indonesia. Indeks pasar saham di dua negara itu masing-masing sudah turun 13,5 persen dan 18,4 persen di periode yang sama.

Dia menyarakan agar investor fokus pada perusahaan-perusahaan yang memonopoli suatu industri tertentu. Selain itu, pelaku pasar juga jangan hanya fokus pada saham-saham berkapitalisasi besar tetapi juga ke saham-saham dengan mid to small cap. (Krisantus de Rosari Binsasi)

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Mirae Asset Sekuritas: IHSG hingga akhir tahun akan capai level 6.479

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/07/04/094100726/mirae-asset-sekuritas-prediksi-ihsg-akhir-tahun-di-6.479

Terkini Lainnya

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke