Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tak Eksekusi HMETD Bukopin, Saham Pemerintah dan Bosowa Bisa Terdelusi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bosowa Corporindo dan pemerintah tidak akan mengeksekusi haknya dalam proses right issue melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMTED) Bank Bukopin yang akan dilakukan pada 27 Juli 2018.

Saham pemerintah dan Bosowa Corporindo berpotensi terdelusi akibat tidak mengeksekusi hak. Nantinya, saham masing-masing pihak menjadi 10 persen dan 23 persen.

Adapun saat ini, Bosowa Corporindo dan Pemerintah memiliki 30 persen dan 11,43 persen saham di Bank Bukopin.

"Pemerintah akan keep saham, tapi mereka nggak akan ambil HMETDnya, Bosowa juga enggak akan ambil HNTED-nya. Jadi pemerintah konsekuensi terdelusi jadi 10 persenan," kata Direktur Bank Bukopin Rachmat Kaimuddin ketika ditemui awak media Kamis, (5/7/2018).

Melalui proses right issue kali ini, Bukopin telah mendapatkan investor baru yaitu Kookmin Bank yang berasal dari Korea. Rencananya, Kookmin Bank akan menguasai 22 persen saham perseroan.

Sehingga, Bukopin berpotensi memiliki 2 pemegang saham pengendali. Namun, Rachmat menjelaskan, hak menentukan saham pengendali berada di tangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Penentuan saham pengendali itu dilakukan oleh regulator, oleh OJK," ujar Rachmat.

Dalam rights issue kali ini, Bukopin menargetkan dana Rp 1,55 triliun sehingga bisa meningkatkan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) dari 2 persen menjadi 13,5 persen.

Proses right issue sendiri diharapkan dapat selesai pada tanggal 27 Juli mendatang.

"Prosedurnya tanggal 11 Juli akan dikeluarkan HMETD. Setiap 10 lembar saham yang diambil, akan didapatkan 3 HMETD. Setelah itu standby buyer akan bisa ambil sisanya. Paling lambat 27 Juli proses akan selesai," jelas Rachmat.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/07/05/211700026/tak-eksekusi-hmetd-bukopin-saham-pemerintah-dan-bosowa-bisa-terdelusi

Terkini Lainnya

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke