Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Makin Canggih, Aplikasi Logtan Permudah Petani untuk Pengajuan KUR

Aplikasi ini merupakan salah satu upaya mendukung program Kewirausahaan dan Digitalisasi Pertanian yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Juni lalu.

Melalui aplikasi Logtan, data profil petani hingga jumlah lahan pertanian yang digarapnya tercatat dengan baik.

"Petugas ini datang ke petani, mengumpulkan data mulai dari KTP, profil, dan sebagainya, kemudian di dalam apilikasi itu sudah ada data lahannya yang kami dapat dari BPN," kata Direktur Digital and Strategic Portfolio Telkom David Bangun, di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (9/7/2018).

David melanjutkan, data lahan yang ada di aplikasi Logtan lebih detil dibanding data di Google Maps. Oleh karena itu, ketika petani bertemu dengan petugas untuk membantu pengajuan KUR maka sudah diketahui lokasi persil lahannya.

"Nah di sana lah petugasnya yang menggunakan aplikasi di handphone untuk mengajukan KUR. Begitu di aplikasi sudah lengkap, tinggal submit saja maka di banknya langsung ada pengajuan. Mereka evaluasi terus approve nanti data approval-nya ke aplikasi itu lagi," ungkap David.

David pun kemudian menjelaskan, petani tidak menggunakan aplikasi itu sendiri melainkan masih dibantu para petugas dari Telkom.

"Saat ini lebih banyak dibantu petugasnya. Nanti ke depannya kalau Logtan sudah bisa untuk order pupuk, benih, itu baru bisa langsung diakses oleh petani sendiri," imbuhnya.

Untuk saat ini, aplikasi Logtan baru bisa digunakan untuk pengajuan KUR dan asuransi petani.

"Itu fiturnya nanti dikembangkan juga untuk marketplace kebutuhan menjual hasil pertanian dan meminta pupuk dan benih. Untuk sekarang fiturnya KUR dan asuransi tani saja," sambung David.

Aplikasi Logtan sendiri kini telah digunakan petani yang tergabung dalam kelompok tani di Kecamatan Sliyeg, Indramayu, Jawa Barat.

Para kelompok tani di sana telah menjadi bagian dari Mitra Badan Usaha Milik Desa Bersama (MBB) Sliyeg yang merupakan korporasi pertanian pertama bentukan Presiden Jokowi.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/07/09/192513126/makin-canggih-aplikasi-logtan-permudah-petani-untuk-pengajuan-kur

Terkini Lainnya

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke