Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Samsung Resmikan Pabrik Ponsel Raksasa di India

NEW DELHI, KOMPAS.com - Raksasa elektronik asal Korea Selatan Samsung meresmikan pabrik telepon seluler (ponsel) yang digadang-gadang merupakan yang terbesar di India.

Presiden Korea Selatan Moon Jae In dan Perdana Menteri India Narendra Modi membuka secara resmi pabrik yang terletak di kawasan Nodia pada Senin (9/7/2018).

Dibangun di atas lahan seluar 32 hektar di samping pabrik asli Samsung di India, pabrik tersebut dapat menggandakan jumlah produksi ponsel dari 68 juta pertahun pada 2018 ini menjadi 120 juta pada 2020 mendatang.

CEO Samsung INdia HC Hing mengatakan, pabrik yang baru diresmikan merupakan simbol dari kuatnya komitmen Samsung sebagai salah satu contoh sukses dari program Make in India milik pemerintah.

Sebagai informasi, sejak 6 bulan lalu, Samsung merupakan perusahaan ponsel dengan jumlah penjualan tertinggi di India. Namun, posisi ini telah diambil alih oleh Xiaomi.

Sebelumnya, Samsung juga sempat mengumumkan rencana ekspansi bisnisnya sebagai salah satu bagian dari investasi senilai 715 miliar dollar AS di India.

Samsung berharap, ponsel yang diproduksi oleh pabrik baru dapat terjual di dalam negeri, serta pasar internasional.

"Kami percaya dengan teknologi Korea dan manufaktur India, kami dapat memproduksi produk terbaik yang ada di dunia," ujar Perdana Menteri Modi.

Saat ini, India memiliki lebih dari 300 juta pengguna ponsel. Jumlah ini membuat India menjadi pangsa pasar ponsel terbesar kedua setelah China.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/07/10/201735526/samsung-resmikan-pabrik-ponsel-raksasa-di-india

Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke