Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Usulan Menperin untuk Hadapi Perang Dagang

Rapat koordinasi ini merupakan kelanjutan dari rapat terbatas di Istana Bogor, beberapa hari lalu, yang membahas antisipasi dampak kebijakan perdagangan Amerika Serikat.

"Tentunya (membahas) langkah-langkah yang akan didorong terhadap penguatan ekspor. Tadi dibahas juga mengenai investasi di smelter," kata Airlangga kepada pewarta usai rapat.

Usulan pertama yang disampaikan yaitu pemberian insentif terhadap Sistem Verifikasi dan Legalitas Kayu (SVLK) untuk pelaku UMKM yang bergerak di industri kayu. Insentif yang dimaksud berupa subsidi atau sebagian dari proses itu nantinya akan ditanggung oleh pemerintah.

"Semuanya ditanggung, biaya SVLK itu. Kalau smelter, (membahas) progress investasi smelter. Kemudian untuk industri furniture juga impor sampel dipermudah," tutur Airlangga.

Airlangga minta agar impor sampel furniture dipermudah dengan cara tidak perlu melalui Badan Karantina Pertanian lagi. Hal itu diajukan supaya industri furniture di sini bisa lebih cepat berproduksi atau dalam hal membuat prototipe.

Selain itu, juga dibahas upaya peningkatan ekspor untuk produk minyak goreng dan crumb rubber. Crumb rubber merupakan serbuk karet yang nantinya direncakan untuk dijadikan bahan campuran aspal dalam rangka meningkatkan permintaan dalam negeri.

"Itu usulan kami untuk saat ini. Nanti akan ada lagi, dibahas di rapat selanjutnya," ujar Airlangga.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/07/13/141700426/ini-usulan-menperin-untuk-hadapi-perang-dagang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke