Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berita Populer: 3 Lokasi Alternatif Ibu Kota Baru hingga 4 Tahun Susi Jadi Menteri

Terkait hal itu, Pemerintah pun sudah mulai melakukan persiapan, seperti yang dilakukan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) dengan melakukan kegiatan pemetaan di sejumlah wilayah di Kalimantan.

Sementara Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Sofyan Djalil mengatakan, daerah yang bisa menjadi ibu kota baru harus memenuhi berbagai persyaratan, antara lain dari segi topografi.

Dia menegaskan, pemilihan ibu kota baru telah diputuskan diluar Pulau Jawa. Hanya saja daerah mana yang ditetapkan sebagai kandidat ibu kota baru, hal itu ada di tangan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Selain pemindahan ibu kota, pembaca juga menyimak mengenai sepak terjang Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang sudah menenggelamkan ratusan kapal pencuri ikan.

Berikut 5 berita populer di akhir pekan yang bisa Anda simak kembali:

1. Ini 3 Kota yang Jadi Alternatif Lokasi Pemindahan Ibu Kota

Pemerintah diketahui telah mulai melakukan persiapan pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan. Hal itu terindikasi dari kegiatan pemetaan yang dilakukan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) di sejumlah wilayah di Kalimantan.

Pejabat Sekda Kalteng Fahrizal Fitri mengatakan, pemerintah pusat telah mempersiapkan tiga alternatif yang menjadi lokasi baru ibu kota Indonesia. Tiga kota yang menjadi alternatif lokasi ibu kota yang baru yakni Palangkaraya dan sekitarnya Provinsi Kalteng, Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan, serta Panajam dan sekitarnya Provinsi Kalimantan Timur.

"Untuk mengkaji memilih tiga lokasi yang jadi alternatif ini, pemerintah pusat melibatkan Bank Dunia. Alasan pelibatan Bank Dunia ini, karena pemerintah pusat menganggap lembaga itu independen dan objektif dalam mengambil keputusan," kata dia, Jumat (14/7/2018).

Baca selengkapnya: Ini 3 Kota yang Jadi Alternatif Lokasi Pemindahan Ibu Kota

2. 10 Negara dengan Biaya Hidup Paling Mahal di Dunia

Hidup di luar negeri mungkin menjadi mimpi sebagian orang yang ingin mewujudkan masa depan lebih cemerlang. Penting Untuk dietahui negara mana dengan biaya hidup termahal di dunia?

Ada ungkapan lama tentang tempat hidup: hujan emas di negeri orang masih lebih baik hujan batu di negeri sendiri. Maksud dari ungkapan tersebut adalah, acapkali kehidupan di negeri asing yang seolah-olah lebih nyaman, mewah dan spesial, bagaimanapun masih lebih baik hidup di negeri sendiri walau tidak semewah atau senyaman di negeri asing tersebut. Benarkah demikian?

Jawaban atas pertanyaan tersebut akan sangat relatif bergantung pada kecenderungan masing-masing individu. Beberapa orang berkeyakinan, hidup di luar negeri atau merantau bisa membuka peluang tak terbatas untuk kehidupan yang lebih sukses.

Sebagian lagi mungkin lebih sepakat bila senyaman-nyamannya hidup adalah dekat dengan keluarga dan kerabat di tanah kelahiran.

Baca selengkapnya: 10 Negara dengan Biaya Hidup Paling Mahal di Dunia

3. Mendag: RI Satu-Satunya Negara Penerima GSP yang Diundang AS

Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita mengatakan, Indonesia merupakan satu-satunya negara yang diundang Amerika Serikat untuk berdiskusi soal proses evaluasi fasilitas Generalized System of Preference (GSP).

"Kami bisa menyatakan (Indonesia) ini satu-satunya negara yang menerima fasilitas GSP yang diundang (Amerika Serikat)," ujar Enggar di kantornya, Jumat (13/7/2018) malam. Enggar sendiri akan berangkat ke Amerika Serikat pada 21-28 Juli 2018 mendatang.

Selain pertemuan bilateral dengan Mendag AS dan Dubes USTR, Mendag juga memanfaatkan momen kunjungan ke AS kali ini untuk melakukan forum bisnis bersama para pengusaha asal AS. Menurut Enggar, Undangan ini merupakan hasil dari lobi yang dilakukan Pemerintah Indonesia.

Baca selengkapnya: Mendag: RI Satu-Satunya Negara Penerima GSP yang Diundang AS

4. AirAsia Disebut Beli 100 Unit Airbus Senilai 23 Miliar Dollar AS

Airbus SE dikabarkan terikat perjanjian penjualan pesawat senilai 23 miliar dollar AS dengan AirAsia Grup. Nilai tersebut untuk pesanan 100 unit pesawat A321neo dan A330neo widebodies.

Mengutip dari Bloomberg, perjanjian pesanan itu masih dalam tahap negosiasi akhir. Sementara itu, belum ada tanggapan resmi dari AirAsia maupun Airbus.

Pembelian A321neos akan membawa AirAsia ke hadapan Interglobe Aviation Ltd India sebagai pelanggan terbesar untuk jet "marquee narrowbody" Airbus. Bahkan, keputusan untuk mengambil lebih banyak A330neos menguntungkan Airbus karena menegaskan komitmen AirAsia untuk program widebody di tengah persaingan ketat dengan penjualan 787 Dreamliner milik Boeing.

Baca selengkapnya: AirAsia Disebut Beli 100 Unit Airbus Senilai 23 Miliar Dollar AS

5. Empat Tahun Jadi Menteri, Susi Tenggelamkan 363 Kapal Asing

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti terus beraksi menenggalamkan kapal-kapal asing yang mengambil ikan di perairan Indonesia. Terhitung selama empat tahun sejak didapuk menjadi menteri, Susi telah menenggelamkan lebih dari 300 kapal asing yang terindikasi melakukan illegal fishing.

" Illegal fishing masih jadi masalah yang perlu diselesaikan. Sampai saat ini sudah ada 363 kapal asing yang kami tenggelamkan," kata Susi saat mendeklarasikan organisasi Pandu Laut Nusantara, di area car free day (CFD) Bundaran HI, Jakarta, Minggu (15/7/2018).

Susi menambahkan bahwa saat ini persoalan ilegal fishing masih menghantui sektor kelautan Indonesia. Oleh karenanya, Susi meminta peran serta masyarakat untuk terus menjaga kelestarian laut Indonesia.

Baca selengkapnya: Empat Tahun Jadi Menteri, Susi Tenggelamkan 363 Kapal Asing

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/07/16/070956426/berita-populer-3-lokasi-alternatif-ibu-kota-baru-hingga-4-tahun-susi-jadi

Terkini Lainnya

Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Whats New
AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi 'Lender Institusional'

AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi "Lender Institusional"

Whats New
Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Whats New
Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke