Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

The Big Start Indonesia: Membangun Usaha Peralatan Outdoor untuk Menjalani Hobi Naik Gunung

BANDUNG, KOMPAS.com - Menjamurnya bisnis peralatan outdoor di Indonesia tak menghalangi langkah Kris Samuel untuk bergelut di bidang yang dia sukai sejak lama ini.

Berangkat dari hobinya naik gunung semasa kuliah, Kris menyadari modal untuk dapat terus melakukan hobinya ternyata tak sedikit.

"Lama-lama kok uang saya habis buat naik gunung, mulai putar otak tuh buat cari modal naik gunung," ujar Kris saat ditemui Kompas.com saat acara Roadshow Big Start Indonesia Season 3 Blibli.com di kawasan Cihampelas, Bandung, Sabtu (21/7/2018).

Kris pun mulai menjajaki menjadi tour guide bersama seorang temannya. Hingga suatu ketika, peserta tour guide melebihi kuota dan Kris harus memberikan tempat tidurnya kepada peserta tour.

"Saat itulah saya mulai kepikiran bikin hammock buat tempat tidur saya. Nah ternyata pas saya pakai di trip pada mau peserta, pada nanya bikin di mana? Ya saya bilang aja, bikin di saya," ungkap Kris.

Strategi Awal Made by Order

Karena modal usaha belum banyak, Kris pun memenuhi pesanan dengan sistem pre-order. Sehingga, pesanan hammock dengan merek dagang Uttara tersebut baru akan diproses ketika pelanggan sudah memenuhi proses pembayaran.

"Modalnya di bawah Rp 500.000, buat kain parasut, satu doang, kalau PO gitu kan uang masuk dulu. Dengan begitu kita jadi nggak berat juga buat mulai usaha," ujar Kris.

Harga hammock yang dibanderol Rp 110.000 per buah dengan warna-warna yang cerah menjadi daya tarik tersendiri bagi produk milik Kris.

Ditambah lagi, sebelum memasuki pasar, Kris sudah menjajal hammock-nya untuk diuji di Komunitas Hammockers.

"Untuk ngetes kualitas hammock, kekuatannya, bahannya, dan mereka sudah ngetes, kuat buat 5 orang, tapi saya saranin paling nggak di bawah 200 kilogram lah," ujar Kris.

Selain melalui metode pre-order, Kris juga memasarkan hammock-nya di toko peralatan-peralatan outdoor yang sering ia singgahi ketika akan melakukan pendakian.

Kuatnya relasi atau kedekatan hubungan antara dirinya dengan pemiliki toko-toko peralatan outdoor menjadi salah satu kunci sukses bisnisnya.

"Setelah saya bikin brand Uttara tahun 2016, saya mulai masukin ke toko outdoor, kebetulan kan saya tiap mau naik gunung, ke kota-kota lain selalu ke toko outdoor, nah makanya saya masukin ke toko outdoor," jelas Kris.

Tak hanya hammock saja, kini Kris pun mulai mengembangkan produknya menjadi lebih beragam, namun masih dengan produk parasut yang sama.

"Sekarang kita ada jaket wind breaker yang sekaligus bisa dilipat dalam kantong, tas yang bisa difungsikan secara beragam kita sebut flexbag, dan sekarang juga lagi menjajal celana," ujar Kris.

Ingin Jadi Patokan

Kris menjelaskan, nama Uttara dipilih sebagai brand lantaran hobinya mendaki gunung dan kompas menjadi benda krusial yang harus selalu ada untuk menjadi penunjuk arah.

"Intinya kita ingin jadi patokanlah," ujar Kris.

Karena itulah, pangsa pasar dari produknya pun para pendaki pemula yang masih mencari-cari produk dengan kualitas bagus namun harga juga cukup kompetitif.

Hal itulah yang membuat Kris tak takut bersaing dengan produsen peralatan outdoor lain yang sudah memiliki nama besar.

"Kalau barang-barang saya kan technical, kalau saya bilang leisure gear. Sementara brand-brand besar itu untuk produk-produk hardware semacam carrier dan sejenisnya, kebetulan saat itu ada gap-nya," jelas Kris.

Saat ini, Kris mengaku omset yang bisa dia dapatkan dari usaha peralatan outdoor-nya sebesar Rp 60 juta per bulan.

Sementara untuk melakukan inovasi dan mengecek kelayakan produk biasanya dilakukan Kris sembari mendaki.

"Jadi kerja sambil menjalani hobi," ujar dia.

Bagi dia, tantangan terbesar dalam pemasaran produknya adalah mengedukasi para calon pembeli bahwa bahan parasut tipis andalannya cukup kuat.

"Rada repot tuh kalau jualan ini bahan tipis, orang nggak pede, edukasi ngajarin kalau tipis itu kuat PR sendiri sih," tukas Kris sembari terkekeh.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/07/22/113300326/the-big-start-indonesia-membangun-usaha-peralatan-outdoor-untuk-menjalani

Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Whats New
[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Whats New
5 Kebiasaan yang Bisa Diterapkan agar Keuangan Sehat

5 Kebiasaan yang Bisa Diterapkan agar Keuangan Sehat

Spend Smart
Memahami Pajak Investasi Emas

Memahami Pajak Investasi Emas

Whats New
Harga Bawang Merah Mahal, Pemerintah Masifkan Gerakan Pangan Murah di Jakarta

Harga Bawang Merah Mahal, Pemerintah Masifkan Gerakan Pangan Murah di Jakarta

Whats New
Anggota DPR Minta OJK Tangani Aduan Layanan Paylater

Anggota DPR Minta OJK Tangani Aduan Layanan Paylater

Whats New
Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Whats New
Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke