Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

AP II Akan Kembangkan Bandara Banyuwangi Jadi "Low Cost Carrier Airport"

Direktur Utama Angkasa Pura II (AP II) Muhammad Awaluddin mengatakan, dengan segala potensinya yang ada, Bandara Banyuwangi bakal bersinergi dengan Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali dan Bandara Lombok Praya sebagai segitiga pintu masuk turis asing.

"Selain itu, dengan pertumbuhan penumpang Low Cost Carrier yang naik 55 persen per tahun atau jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Full Service Carriers (FSC) yang hanya sekitar 7 persen, maka pengembangan LCCA dan konsep Tourism Airport yang diusung Bandara Banyuwangi dapat mengakselerasi perkembangan pariwisata di daerah Jawa Timur," ungkap Awaluddin dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/7/2018).

Adapun peningkatan fasilitas dan layanan telah disiapkan AP II untuk pengembangan Bandara Banyuwangi tersebut.

Menurut Awaluddin, penebalan landasan atau overlay runway yang sebelumnya PCN 27 menjadi PCN 56 bakal dilakukan di Bandara Banyuwangi. Dengan begitu, maka nantinya Bandara Banyuwangi bisa mengakomodir pesawat tipe Boeing 737-8 NG, 737-9 ER, dan Airbus 320.

"Peningkatan fasilitas lainnya dilakukan dengan memperluas apron dari sebelumnya berkapasitas tiga pesawat dengan luas 16.200 meter persegi menjadi sembilan pesawat dengan luas 34.000 meter persegi. Kemudian juga perpanjangan dan pelebaran landasan menjadi 2.500x45 meter persegi dari sebelumnya hanya 2.250x30 meter persegi," jelas Awaluddin.

Awaluddin menambahkan, AP II juga berencana bakal menambah luasan area parkir Bandara Banyuwangi menjadi 5.000 meter persegi yang mampu menampung 260 kendaraan. Saat ini luas area parkir di sana hanya 2.000 meter persegi dengan kemampuan menampung 80 unit kendaraan.

Penambahan luas juga bakal dilakukan di terminal penumpang. Saat ini terminal penumpang di Bandara Banyuwangi memiliki luas 7.000 meter persegi yang mampu memuat 700.000 pax per tahun.

Setelah ditingkatkan, terminal penumpang Bandara Banyuwangi bakal memiliki total area seluas 20.000 meter persegi. Dengan luas tersebut, terminal penumpang tersebut bisa memuat 2 juta pax per tahun.

"Untuk lima kegiatan peningkatan fasilitas dan layanan itu, AP II menyiapkan total investasi tidak kurang dari Rp 300 miliar. Pengembangan Bandara Banyuwangi ini juga sebagai program dukungan AP II untuk event tahunan Meeting IMF-World Bank yang akan diselengarakan di Nusa Dua Bali pada Oktober 2018," terang Awaluddin.

Di sisi lain, Awaluddin juga menegaskan bahwa AP II telah memiliki rencana menjadikan Bandara Banyuwangi sebagai bandara internasional.

"Usulan atau rencana ini tak terlepas dari adanya permintaan beberapa maskapai untuk membuka rute internasional dari dan menuju Malaysia dan Australia," ucap dia.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/07/23/093900326/ap-ii-akan-kembangkan-bandara-banyuwangi-jadi-low-cost-carrier-airport-

Terkini Lainnya

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke